Sarolangun – Setelah tiga hari pencarian intensif, jasad Rizki, bocah 9 tahun yang hanyut di Sungai Batang Tembesi, akhirnya ditemukan pada Selasa (17/12/2024) pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Lokasi penemuan berada 30 meter dari BWP Meruap, Kelurahan Sarkam, Sarolangun, Jambi.
Penemuan jasad ini bermula dari kecurigaan tim penyelamat yang melihat gelombang air mencurigakan di sekitar lokasi. Saat diperiksa lebih lanjut, tubuh Rizki terlihat dalam posisi telungkup, mengambang di permukaan sungai.
“Korban ditemukan dalam kondisi telungkup dan mulai mengeluarkan aroma tidak sedap. Setelah tiga hari, tubuh korban memang sudah mulai menggembung,” ujar Wildan, Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sarolangun, saat memberikan keterangan pada Selasa (17/12/2024).
Tim gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, relawan, serta warga setempat melakukan pencarian sejak Minggu siang, tak lama setelah Rizki dilaporkan hanyut. Lokasi kejadian berada di sekitar Jembatan Betarix Sarolangun, tempat korban bermain air bersama teman-temannya.
“Selama tiga hari, tim menyisir aliran sungai hingga akhirnya korban berhasil ditemukan pagi ini. Korban langsung dievakuasi ke tenda markas sebelum dibawa ke Rumah Sakit Umum menggunakan ambulans milik PMI,” tambah Wildan.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (15/12/2024) pukul 13.30 WIB. Rizki, bocah kelas 3 SD yang merupakan anak dari Sukarman, warga RT 07 Kelurahan Sarkam, Kecamatan Sarolangun, bermain air di tepi Sungai Batang Tembesi. Sayangnya, arus sungai yang deras menyeret tubuh kecilnya hingga akhirnya hanyut.
Kejadian ini sempat menggemparkan warga Sarolangun. Puluhan relawan, petugas, dan warga bahu-membahu melakukan pencarian sejak hari pertama. Harapan keluarga untuk menemukan Rizki dalam kondisi selamat pupus setelah jasadnya ditemukan pagi tadi.
Keluarga korban kini tengah berduka. Sukarman, ayah Rizki, terlihat pasrah saat tim membawa jasad anaknya ke rumah sakit. Warga sekitar yang turut membantu pencarian selama tiga hari terakhir ikut menyampaikan belasungkawa.
“Sungai Batang Tembesi memang terkenal berarus deras, terutama di musim hujan seperti sekarang. Anak-anak sebaiknya lebih dijaga dan dihindarkan bermain di tepi sungai,” kata salah seorang warga setempat.
Insiden ini menjadi pengingat bagi orang tua di sekitar aliran Sungai Batang Tembesi agar lebih waspada dan meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak yang bermain di sekitar sungai.
Pihak berwenang pun mengimbau masyarakat agar berhati-hati selama musim hujan, terutama di kawasan rawan seperti sungai dan daerah berarus deras.(*)
Add new comment