Alam Kerinci Terancam, Seruan Darurat dari Pemuda Tanjung Pauh

WIB
IST

Pemuda Tanjung Pauh, Opik Alvikri, menyerukan aksi darurat untuk menyelamatkan hutan Kerinci dari kerusakan akibat pembukaan lahan, pembakaran hutan, dan pencemaran. Kerusakan ini bisa berakibat bencana bagi masyarakat sekitar.

***

Kerusakan lingkungan di Kerinci telah mencapai titik kritis. Pembukaan jalan yang sembarangan di perbukitan Kerinci menjadi pemicu utama hancurnya hutan yang selama ini menjadi penopang ekosistem alam. Tak hanya merusak hutan, aktivitas ini membuka pintu bagi pembukaan lahan secara liar, pembakaran hutan, dan pencemaran yang kian meluas.

Opik Alvikri, pemuda Tanjung Pauh yang aktif dalam gerakan lingkungan, menegaskan bahwa kerusakan ini bukan lagi persoalan yang bisa diabaikan.

"Kondisi ini sangat memprihatinkan. Pembukaan jalan yang tidak terkendali memudahkan akses bagi kegiatan yang merusak hutan Kerinci. Dan kita semua tahu, dampaknya akan segera dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk banjir, longsor, dan bencana lainnya," tegas Opik.

Menurut Opik, pelestarian lingkungan tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah.

"Ini adalah tanggung jawab kita semua. Pemerintah mungkin punya peran, tetapi kita yang hidup di sini yang akan merasakan dampaknya. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita akan membayar harga yang mahal nanti," ujarnya.

Opik juga menyoroti bahwa pelestarian hutan tidak hanya soal menanam pohon baru. "Yang lebih penting adalah menjaga dan memelihara apa yang sudah ada. Menanam pohon itu penting, tetapi menjaga yang ada adalah kewajiban," katanya.

Opik Alvikri, pemuda Tanjung Pauh

Di Tanjung Pauh, gerakan pelestarian akan dimulai dengan lebih serius. Opik, yang juga menjabat sebagai kepala pengelolaan perkebunan pemuda dari lima desa, mengatakan bahwa mereka sedang menyusun rencana aksi untuk melindungi hutan di sekitar desa.

"Kami tidak hanya bicara, kami akan bertindak. Gerakan ini adalah upaya nyata untuk melindungi masa depan desa kami dan generasi yang akan datang," tegasnya.

Seruan ini tidak hanya berhenti di Tanjung Pauh. Opik berharap kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan menyebar ke seluruh Kerinci.

"Kerusakan alam ini bukan masalah satu desa, ini masalah kita semua. Jika hutan kita rusak, kita semua akan menanggung akibatnya," katanya.

Dengan ancaman yang semakin nyata, Opik mendesak masyarakat Kerinci untuk bersatu dan mengambil tindakan. "Ini adalah panggilan darurat. Jika kita tidak bergerak sekarang, besok mungkin sudah terlambat," pungkasnya, mengingatkan betapa pentingnya setiap langkah kecil yang bisa diambil untuk melindungi alam yang semakin terancam.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network