PKB Tebo : Pernyataan Siswanto Dinilai Memicu Perpecahan

WIB
IST


Pernyataan anggota DPRD Tebo, Siswanto, yang menyinggung isu etnisitas dalam pembangunan, memicu reaksi keras dari PKB. Sahendra, calon Wakil Ketua DPRD dari PKB, mengecam pernyataan tersebut sebagai tidak berdasar dan berpotensi memecah belah masyarakat Tebo. PKB mendukung langkah hukum terhadap pernyataan yang dinilai meresahkan ini.

——

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024, suasana politik di Kabupaten Tebo mulai memanas. Baru-baru ini, Siswanto, seorang anggota DPRD Kabupaten Tebo, membuat pernyataan kontroversial yang mengundang reaksi keras dari berbagai pihak. Dalam sebuah acara syukuran yang sekaligus menjadi ajang sosialisasi bagi salah satu pasangan calon Bupati Tebo, Siswanto menyinggung isu etnisitas yang dianggap dapat memecah belah masyarakat.

Dalam sambutannya, Siswanto menyatakan bahwa selama tiga tahun terakhir, tiga kecamatan di Tebo—Rimbo Bujang, Rimbo Ulu, dan Rimbo Ilir—tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Ia mengklaim hal ini terjadi karena tampuk kekuasaan di kabupaten tersebut tidak dipegang oleh perwakilan dari kalangan suku Jawa.

Pernyataan ini segera menuai kritik, salah satunya dari Sahendra, calon Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PKB Kabupaten Tebo. Sahendra menegaskan bahwa pernyataan Siswanto tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat yang selama ini hidup rukun.

"Kita bicara itu harus dengan data, apalagi seorang publik figur. Kita di Tebo ini punya satu tujuan, yaitu membangun Tebo bersama-sama, bukan memecah belah dengan isu-isu tanpa dasar yang bisa menimbulkan perpecahan," ujar Sahendra pada Sabtu (14/09/2024).

Sahendra juga mengingatkan bahwa sejak dimekarkannya Kabupaten Tebo, pemerataan pembangunan telah menjadi prioritas di bawah kepemimpinan almarhum Madjid Mu'az, Bupati pertama Tebo, yang dikenal sebagai sosok pemimpin yang berhasil menjaga harmoni antara suku Melayu dan Jawa di daerah tersebut.

"Sudah terbukti banyak tokoh-tokoh Jawa yang mencintai beliau (Madjid Mu’az). Jadi, jangan hanya karena ada kepentingan politis lalu membawa isu SARA dan menghilangkan jasa besar yang almarhum tinggalkan untuk Tebo," tegasnya.

Dalam video yang beredar, Siswanto juga membandingkan pembangunan di masa kepemimpinan Madjid Mu'az dengan kepemimpinan Sukandar, yang turut menuai kritik dari PKB.

"PKB sangat keberatan. Perlu diketahui, almarhum (Madjid Mu'az) juga ketua DPW PKB Provinsi Jambi yang turut membesarkan PKB. Di masa kepemimpinannya, tangan dinginnya membuat PKB yang semula hanya 2 kursi melejit menjadi 6 dan berhasil meloloskan 1 anggota DPR RI. Beliau bukan kaleng-kaleng, justru yang berbicara di video itu sekarang kita tanya apa prestasi dan jasanya untuk Tebo," lanjut Sahendra.

PKB Tebo menyatakan dukungannya terhadap laporan LSM yang telah dilayangkan ke Polres Tebo terkait pernyataan Siswanto tersebut. "Kami sangat menyayangkan pernyataan tersebut dan mendukung laporan LSM ke Polres untuk diproses lebih lanjut sebagai pembelajaran ke depan agar tidak ada lagi orang-orang yang bicara tanpa dasar hingga menimbulkan perpecahan di Kabupaten Tebo yang kita cintai ini," tutup Sahendra.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.