Muaro Jambi – Isu ketidakhadiran seorang dokter Aparatur Sipil Negara (ASN) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Arifin Muaro Jambi menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dokter berinisial WIP ini diduga sering absen dari tugasnya, bahkan kabarnya tengah berada di luar Provinsi Jambi saat seharusnya bertugas.
Ketidakhadiran dokter WIP memicu kritik tajam, terutama karena profesinya yang sangat vital dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai tenaga medis di rumah sakit pemerintah, perilaku ini dinilai tidak profesional dan bertentangan dengan prinsip kedisiplinan ASN.
Dampak Langsung pada Pelayanan Kesehatan
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, ketidakhadiran dokter WIP secara langsung berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Ahmad Arifin.
"Ketidakhadiran dokter WIP jelas mempengaruhi layanan kesehatan. Masyarakat berhak mendapat perawatan yang cepat dan profesional. Jika masalah ini tidak segera ditangani, reputasi rumah sakit dan kepercayaan publik bisa rusak," ungkap sumber tersebut.
Selain itu, muncul isu lain yang memperburuk situasi, yakni dugaan manipulasi absensi di rumah sakit tersebut. Hal ini menambah daftar panjang masalah yang menyoroti lemahnya pengawasan disiplin ASN di Muaro Jambi.
BKD Muaro Jambi Diminta Bertindak Tegas
Publik kini mendesak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Muaro Jambi untuk segera melakukan investigasi dan memberikan sanksi tegas jika dugaan ini terbukti. Tindakan ini penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik, terutama di sektor kesehatan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BKD Muaro Jambi belum memberikan pernyataan resmi. Upaya untuk mendapatkan konfirmasi terus dilakukan oleh tim media.
Keprihatinan Warga
Isu ini memantik keprihatinan luas di masyarakat. Ketidakhadiran seorang dokter, apalagi yang bertugas di rumah sakit daerah, dianggap mencerminkan lemahnya rasa tanggung jawab sebagai pelayan publik.
"Masyarakat sangat bergantung pada layanan kesehatan. Dokter adalah ujung tombak pelayanan di rumah sakit. Jika mereka tidak hadir, siapa yang akan merawat pasien?" ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Desakan Evaluasi Disiplin ASN
Kasus ini menjadi sorotan atas kedisiplinan ASN di Muaro Jambi secara keseluruhan. Banyak pihak mendesak pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan kedisiplinan ASN, khususnya di sektor kesehatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Publik berharap kasus ini dapat segera diselesaikan, dan jika benar terjadi pelanggaran, tindakan tegas harus diambil agar menjadi pelajaran bagi ASN lainnya. "Jika dibiarkan, ini akan menjadi preseden buruk dan merusak kepercayaan terhadap pelayanan publik," tegas seorang pemerhati kebijakan publik.
Dengan Pilkada yang semakin dekat, isu ini juga menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk menunjukkan komitmennya dalam menegakkan kedisiplinan ASN dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.(*)
Add new comment