Saat HBA dan Bupati Tanjab Barat Duduk Semeja, Bahas Konsep Barat vs Tadbir Islam, Mana Lebih Unggul?

WIB
IST

JAMBI – Diskusi hangat mewarnai perkuliahan mahasiswa Program Doktor Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi. Mengangkat tema besar "Pengantar Manajemen Pendidikan", diskusi ini tidak hanya membedah teori Barat, tetapi juga menukik tajam pada integrasi nilai-nilai Islam, yakni konsep Tadbir dan Amanah.

Presentasi makalah ini disampaikan oleh Hasan Basri Agus (HBA) dan Syahrasaddin, di bawah bimbingan dosen pengampu Prof. Dr. H. Kasful Anwar, M.Pd dan Dr. Abdul Halim, S.Ag., M.Ag.

Dalam pemaparannya, HBA menjelaskan lanskap manajemen pendidikan secara komprehensif, mulai dari tinjauan historis, konsep dasar, hingga teori efektivitas dan efisiensi.

"Manajemen pendidikan itu berkembang dinamis. Dari yang awalnya klasik seperti teori Scientific Management milik Frederick W. Taylor yang berbasis efisiensi kerja, hingga era hubungan manusia yang dipelopori Elton Mayo," papar HBA dalam diskusinya.

Mantan Gubernur Jambi ini juga menyoroti pergeseran paradigma ke arah manajemen modern dan kontemporer, yang kini menekankan pada Total Quality Management (TQM), manajemen strategik, hingga organisasi pembelajar (Learning Organization).

Menanggapi paparan sejarah tersebut, Prof. Dr. H. Kasful Anwar memberikan catatan menarik. Menurutnya, praktik manajemen sejatinya sudah ada sejak zaman dahulu kala.

"Sejak zaman dahulu manusia sudah melaksanakan manajemen. Buktinya ada produk fisik berupa Piramida di Mesir, Tembok China, Ka'bah, Candi Borobudur, hingga Menara Pisa. Artinya, orang-orang masa lalu sudah menjalankan manajemen yang canggih sesuai zamannya," ujar Prof. Kasful.

Lebih lanjut, Prof. Kasful menekankan bahwa gagasan peningkatan manajemen harus melahirkan konsep win-win solution.

"Harus ada prinsip kerja sama yang saling menguntungkan antara manajemen dan pekerja, seleksi yang tepat, insentif yang layak, serta instruksi yang terukur," tambahnya.

Suasana diskusi semakin tajam ketika Dr. Abdul Halim memberikan pandangan kritisnya terhadap teori manajemen modern Barat. Ia menilai konsep modern seringkali tidak jujur dalam mengakui keberadaan konsep Islam yang lebih dahulu mapan.

"Konsep modern itu tidak jujur mengakui keberadaan konsep Tadbir dalam Islam. Padahal Tadbir itu lebih komprehensif. Ia mencakup perencanaan matang, nilai kemaslahatan, kejujuran, dan keadilan yang mendasarkan diri pada wahyu, akal, dan moral," tegas Dr. Halim.

Hal ini sejalan dengan materi presentasi yang menyebutkan bahwa Tadbir bukan sekadar administrasi, melainkan proses mengatur urusan dengan pemikiran mendalam tentang akibat dan hasilnya.

Turut hadir dalam diskusi tersebut, Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat, yang juga merupakan bagian dari mahasiswa doktoral UIN STS Jambi. Ia memberikan saran strategis terkait arah pendidikan Islam.

Anwar Sadat menyarankan agar pembahasan mengenai integrasi paradigma prinsip-prinsip Islam ke dalam manajemen pendidikan lebih dipertajam.

"Terutama dalam aspek pembentukan karakter kejujuran dan amanah. Pengembangan intelektual dan keterampilan itu tujuannya harus dua: sukses dunia dan sukses akhirat," saran Anwar Sadat.

Selain teori, diskusi juga menyentuh realitas pendidikan di Indonesia. HBA dan Syahrasaddin memaparkan bahwa manajemen pendidikan di tanah air telah berevolusi dari masa kolonial hingga era reformasi yang kini mengenal Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

Namun, tantangan besar masih menghadang. Mulai dari ketimpangan mutu antara Jawa dan luar Jawa, digitalisasi yang belum merata, hingga validitas data pendidikan (Dapodik) yang terkadang masih bermasalah.

Untuk menjawab hal itu, makalah ini menawarkan solusi berupa integrasi nilai Islam. Mengutip QS An-Nisa ayat 58, pengelolaan pendidikan harus dilandasi prinsip Amanah—akuntabilitas penuh kepada Tuhan dan manusia—serta profesionalisme.

"Manajemen pendidikan bukan hanya soal administrasi, tapi juga strategis dan inovatif. Kuncinya ada pada produktivitas yang berkelanjutan dan akhlak mulia lulusannya," tutup Syahrasaddin.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network