Jambi – Sebuah mobil tronton pengangkut material dan minyak milik sebuah perusahaan mengalami insiden saat menanjak di Rantau Badak, Jalan Lintas Sumatera, KM 167, Merlung, Jambi, tak jauh dari perbatasan Jambi-Riau. Tronton berwarna putih itu gagal menanjak, lalu mundur dan merintangi jalan, menyebabkan kemacetan parah hingga berkilo-kilometer.
Insiden ini terjadi pada Minggu pagi, 23 Februari 2025, namun hingga Selasa malam, tronton belum juga dievakuasi. Akibatnya, ribuan kendaraan dari Jambi maupun Riau terjebak dalam kemacetan panjang tanpa kepastian kapan bisa melintas.
Parahnya lagi, di tengah kesulitan para pengendara, sekelompok orang justru memanfaatkan situasi dengan melakukan pungutan liar (pungli) kepada pengemudi. Polisi? Tak terlihat di lokasi!
Pengendara Frustrasi: "Sudah Macet, Masih Dipalak Juga!"
Kondisi ini memicu keluhan dari banyak pengendara yang sudah berjam-jam terjebak tanpa solusi.
Sofyan (43), seorang sopir truk yang terjebak sejak Selasa sore, mengaku kecewa dengan lambatnya penanganan insiden ini.
"Dari sore saya di sini. Harusnya ada penanganan cepat, ini malah dibiarkan begitu saja," keluhnya.
Tak hanya itu, menurut Rian (32), pemudik yang hendak ke Pekanbaru, kemacetan ini diperparah dengan adanya pungli oleh oknum tak bertanggung jawab.

"Sudah macet, masih dipalak juga!
Mana polisi? Kok nggak ada yang jaga?" ungkapnya dengan nada kesal.
Meski kemacetan sudah berlangsung lama, dan tronton belum di evakuasi berhari hari. tak terlihat ada upaya evakuasi tronton secara serius. Hingga kini, belum ada petugas kepolisian yang terlihat mengatur lalu lintas atau mengambil tindakan untuk membersihkan jalan.
Padahal, Jalan Lintas Sumatera adalah jalur utama penghubung Jambi-Riau, yang setiap harinya dilewati kendaraan logistik, bus, serta kendaraan pribadi.
Warga dan pengendara mendesak pihak kepolisian dan dinas terkait untuk segera turun tangan. Jika tidak, kemacetan ini bisa terus berlarut dan merugikan banyak pihak.
"Jangan sampai kami harus berhari-hari di jalan cuma karena satu tronton yang nggak dievakuasi. Polisi harus hadir, atur lalu lintas, dan jangan biarkan pungli makin merajalela!" tegas seorang sopir bus antarprovinsi.(*)
Add new comment