Jembatan Bailey di Bungo Hanya Tahan Beban 20 Ton, Kendaraan Berat Diminta Gunakan Jalur Alternatif

WIB
IST

BUNGO – Pembangunan Jembatan Bailey di Desa Siri Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo terus dikebut oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi. Namun, jembatan darurat ini hanya mampu menopang beban maksimal 20 ton, sehingga kendaraan berat dengan muatan lebih dari itu dilarang melintas dan harus mencari jalur alternatif.

Saat ini, BPJN Jambi tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Pemkab setempat untuk memastikan jalur alternatif bagi kendaraan berat agar arus lalu lintas tetap lancar dan tidak menimbulkan kemacetan panjang.

Kepala Satker PJN II Jambi, Diaz Shodiq, menjelaskan bahwa proses pengerjaan jembatan Bailey telah berjalan, dengan rangka baja mulai dirakit untuk menghubungkan ruas jalan yang terputus akibat amblasnya jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Bungo – Sumatera Barat.

Untuk mempercepat proses pembangunan, BPJN Jambi telah menyediakan 20 box culvert guna menopang jalan dan mengurangi risiko longsor di sekitar jembatan darurat tersebut. Selain itu, dibutuhkan sekitar 1.400 kubik tanah untuk pengerjaan konstruksi jalan.

"Saat ini tersedia 20 box culvert, mudahan-mudahan sebelum Lebaran selesai dikerjakan," ujar Diaz Shodiq, Senin (4/3/2025).

Meskipun pembangunan jembatan darurat berjalan lancar, BPJN Jambi menegaskan bahwa pembangunan jembatan permanen akan dilakukan setelah anggaran tersedia.

Hingga saat ini, pihak terkait masih menunggu kepastian pendanaan dari pemerintah pusat sebelum memulai proyek jembatan permanen yang mampu menampung beban kendaraan lebih besar.

"Kami masih menunggu kepastian anggaran untuk pembangunan jembatan permanen. Sementara ini, jembatan Bailey akan digunakan sebagai solusi darurat," tambah Diaz.

Dengan keterbatasan daya tampung jembatan Bailey, BPJN Jambi bersama kepolisian akan mengarahkan kendaraan berat ke jalur alternatif.

Berikut jalur alternatif yang disiapkan bagi kendaraan berat di jalur Bungo – Sumatera Barat:
🔹 Dari Jambi/Tebo menuju Sumatera Barat:

  • Melalui Rimbo Bujang – Simpang Lopon – Tujuh Koto – Koto Baru (Dharmasraya).

🔹 Dari Merangin menuju Sumatera Barat:

  • Melalui Kota Bungo – Simpang Somel – Rimbo Bujang – Simpang Lopon – Tujuh Koto – Koto Baru (Dharmasraya).

🔹 Bagi kendaraan yang sudah mendekati lokasi jalan putus:

  • Melalui Jujuhan – Simpang Rantau Ikil – Desa Pulau Batu Jujuhan Ilir – Koto Baru (Dharmasraya).

🔹 Untuk kendaraan berat (Roda 6 ke atas):

  • Disarankan menggunakan jalur Kerinci – Padang.

Kapolres Bungo AKP Edo Danara Yuda mengimbau para pengendara, terutama yang melintasi jalur lintas Sumatera, untuk lebih berhati-hati selama dalam perjalanan dan selalu mematuhi rambu lalu lintas guna menghindari kecelakaan.

"Kami mengimbau pengendara untuk mematuhi jalur yang telah disiapkan. Jangan memaksakan kendaraan berat melintasi jembatan Bailey demi keselamatan bersama," tegas AKP Edo.

Diharapkan, dengan rampungnya Jembatan Bailey sebelum Lebaran, arus lalu lintas antara Bungo – Sumatera Barat dapat kembali normal, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terganggunya aktivitas mudik.

Namun, pengendara tetap diimbau untuk menggunakan jalur alternatif yang telah ditetapkan, terutama bagi kendaraan berat, demi menghindari kemacetan dan risiko kecelakaan di lokasi perbaikan jalan.

BPJN Jambi juga menegaskan bahwa pengerjaan jembatan ini akan dilakukan non-stop hingga selesai, agar dapat segera digunakan masyarakat.

"Kami berkomitmen menyelesaikan pembangunan Jembatan Bailey ini secepatnya. Mohon doanya agar semua berjalan lancar," pungkas Diaz Shodiq. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network