Isyarat politik itu akhirnya menjadi terang. Drs. H. Cek Endra, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jambi yang juga anggota DPR RI Komisi XII, mengkonfirmasi jika dirinya telah mendapat restu langsung dari Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, untuk kembali maju memimpin Golkar Jambi.
Pertemuan penting itu berlangsung secara personal dan penuh keakraban. Dalam pertemuan itu, Cek Endra mengaku telah menyampaikan sepenuhnya sikap dan keputusan kepada DPP. Namun justru dari pertemuan itu, arah politik Golkar Jambi semakin mengerucut.
“Saya sudah bertemu langsung dengan Ketua Umum. Dan beliau menyampaikan agar saya bersiap kembali memimpin dan mengikuti Musda mendatang,” tegas Cek Endra kepada wartawan, Sabtu (10/5/2025).
Pernyataan itu sekaligus menjadi jawaban atas spekulasi arah kepemimpinan Partai Golkar di Jambi pasca sejumlah dinamika internal. Restu langsung dari Bahlil Lahadalia menjadi penegas bahwa DPP masih memandang Cek Endra sebagai figur pemersatu yang memiliki rekam jejak dan legitimasi kuat.
“Jadi kita tidak ragu lagi dan hilangkan semua keraguan. Saya sudah direstui Ketua Umum. Untuk itu, mari kita bersatu padu. Jangan sampai terpecah belah oleh pihak mana pun,” kata mantan Bupati Sarolangun dua periode itu.
Pernyataan ini pun disambut hangat oleh kader-kader Golkar di daerah yang sebelumnya sempat gamang. Di sejumlah grup internal dan jaringan kader, nama Cek Endra mulai digaungkan kembali sebagai simbol stabilitas dan kontinuitas organisasi.
Dengan kepastian restu tersebut, langkah Cek Endra menuju Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Jambi kini makin mantap. Namun tantangan ke depan bukan hanya memenangkan Musda, tetapi juga memastikan bahwa Golkar tetap solid, tidak tercerai-berai oleh dinamika eksternal maupun manuver internal.
Cek Endra menegaskan, Musda bukan ajang perebutan kekuasaan, tapi momentum konsolidasi untuk memperkuat partai menuju agenda-agenda elektoral yang lebih besar.
“Golkar bukan sekadar partai, tapi rumah besar kader yang harus kita jaga bersama. Kita butuh soliditas, bukan ambisi pribadi. Kita butuh kekompakan, bukan intrik,” tutupnya.(*)
Add new comment