JAKARTA – Di tengah kabar maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), angin segar datang dari sektor industri. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sebanyak 359 perusahaan tengah membangun fasilitas produksi di dalam negeri pada triwulan I tahun 2025, dengan serapan tenaga kerja mencapai 97.898 orang.
Data tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, dalam konferensi pers bertajuk Indeks Kepercayaan Industri, Selasa (27/5), di Jakarta.
"Berdasarkan data kami di Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), sampai dengan triwulan I 2025, jumlah perusahaan yang sedang membangun fasilitas produksi adalah 359, dengan total serapan tenaga kerja hampir 100 ribu orang," ujar Febri.
Pernyataan ini datang di tengah kekhawatiran publik akan gelombang PHK yang dilaporkan sejumlah pihak. Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dari 1 Januari hingga 10 Maret 2025 tercatat 73.992 kasus PHK. Sementara data resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebut 26.455 kasus PHK hingga 20 Mei 2025.
Namun, Kemenperin justru melihat arah yang lebih optimis.
“Angka pembangunan fasilitas produksi dan serapan tenaga kerja ini menunjukkan optimisme industri. Kami tidak sedang menutup mata terhadap kasus PHK, tetapi ingin menyampaikan bahwa ada geliat pertumbuhan yang nyata,” jelas Febri.
Febri menambahkan bahwa pemerintah terus berempati pada pekerja yang terdampak PHK dan menyiapkan berbagai program adaptif seperti:
- Pelatihan dan peningkatan kompetensi kerja,
- Dukungan pembukaan usaha baru, dan
- Fasilitasi relokasi kerja ke perusahaan yang masih aktif di area sekitar.
“Misalnya, jika sebuah perusahaan tutup, pekerjanya bisa diarahkan ke perusahaan tetangga yang tengah membuka lowongan,” ujar Febri.
Salah satu langkah konkret pemerintah dalam menopang industri adalah melalui insentif PPh 21 sebesar 3 persen bagi pekerja di sektor padat karya. Kemenperin berharap kebijakan ini segera diterbitkan agar bisa langsung mendorong daya tahan industri dan menjaga kapasitas produksi.
Ekspansi 359 perusahaan pada awal tahun ini menjadi indikator penting bahwa industri masih menaruh harapan besar terhadap iklim usaha di Indonesia. Sektor manufaktur tetap menjadi tumpuan utama dalam menyerap tenaga kerja dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.
“Data ini menjadi kontra-narasi terhadap pesimisme. Artinya, masih banyak pelaku usaha yang melihat Indonesia sebagai tempat yang menjanjikan untuk ekspansi,” tegas Febri.
Data Utama: Dinamika Ketenagakerjaan Indonesia Awal 2025
Keterangan | Jumlah |
---|---|
Perusahaan Bangun Fasilitas Produksi | 359 |
Tenaga Kerja Diserap | 97.898 orang |
PHK versi Apindo (1 Jan–10 Mar) | 73.992 orang |
PHK versi Kemnaker (hingga 20 Mei) | 26.455 orang |
Add new comment