Diskusi Rabuan Series Tenaga Ahli Gubernur (TAG) Jambi hari ini sedikit berbeda. Bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, forum strategis ini mengusung tema besar: “Sinergi Mendorong Aktivitas Wisata di Sekitar Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru.”
Hingga berita ini ditulis, diskusi masih berlangsung. Sejumlah tokoh strategis dan pemikir kebijakan hadir, di antaranya Ketua TAG Ir. H. Syahrasaddin, M.Si, anggota TAG Prof. Muchtar Latif, Prof. Johanes, Prof. Suandi, Dr. Ridwansyah, Dr. Agoes, Thamrin Bachri, M.Si, Muawwin MM, Yulfi Al Fikri MAP, Dr. Anton Apriyantono, Dr. Arpani, serta Agus Widiatmoko (Kepala Balai Cagar Budaya Wilayah V Jambi–Babel).
Pihak BI diwakili langsung Warsono, Kepala Perwakilan BI Jambi. Ia menyampaikan bahwa diskusi ini sangat penting sebagai bagian dari strategi mengejar pertumbuhan ekonomi berbasis lokal.
“Dampaknya bisa langsung ke masyarakat. Ini bukan hanya pelestarian sejarah, tapi juga aktivasi ekonomi,” tegasnya.

Dalam pidato pembukaannya, Ketua TAG Provinsi Jambi, Syahrasaddin, menyatakan Komplek Candi Muaro Jambi jangan hanya dilihat sebagai warisan budaya, tetapi harus dihidupkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru Jambi.
“Kalau kita ingin PAD naik, UMKM hidup, dan lapangan kerja tumbuh, maka pariwisata sejarah seperti Candi Muaro Jambi harus jadi prioritas. Tapi, jangan dikemas dengan cara lama. Kita butuh pendekatan digital, kreatif, dan kolaboratif,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama ini perhatian terhadap situs Muaro Jambi masih belum maksimal. Padahal, situs ini adalah salah satu kompleks percandian terbesar di Asia Tenggara, yang menyimpan peradaban Melayu Kuno dan Kerajaan Sriwijaya.
Draf pemikiran yang disampaikan Syahrasaddin berisi gagasan konkret:
- Membangun ekosistem digital pariwisata
- Meningkatkan aksesibilitas dan fasilitas pendukung
- Melibatkan warga lokal dalam rantai ekonomi wisata
- Promosi terpadu nasional dan internasional
- Sinergi lintas sektor: pemerintah, BI, swasta, akademisi
Diskusi yang sedang berlangsung ini diharapkan menjadi momentum kebijakan baru bagi Pemprov Jambi dalam menjadikan Candi Muaro Jambi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis sejarah dan budaya.(*)
Add new comment