288 Ribu Sekolah Jadi Sasaran Digitalisasi 2025, TV Interaktif dan Laptop Mulai Disalurkan

WIB
IST

Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan 288.865 sekolah di seluruh Indonesia siap melaksanakan digitalisasi pembelajaran pada tahun 2025. Program ini diperkuat dengan distribusi perangkat media pembelajaran modern, mulai dari Interactive Flat Panel (IFP) atau TV interaktif, laptop, hingga media penyimpanan konten (external HDD).

Menurut rilis resmi Kemendikdasmen, hingga Agustus 2025 pengiriman tahap pertama sudah berlangsung, menyasar ribuan sekolah penerima di berbagai provinsi.

Dirjen PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, menegaskan program ini merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 tentang Revitalisasi Satuan Pendidikan, SMA Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.

“Selain proses pengiriman tahap 1 sedang berlangsung, kami juga terus melakukan konfirmasi kepada sekolah-sekolah penerima terkait kesiapan mereka sebelum dilakukan pengiriman. Sehingga program digitalisasi ini tepat sasaran dan benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran,” ujar Gogot, Jumat (22/8/2025).

Kemendikdasmen juga memastikan perangkat media yang dikirimkan sudah terpasang konten pembelajaran digital sehingga dapat langsung dimanfaatkan guru dan siswa.

Tak hanya distribusi perangkat, Kemendikdasmen juga menyiapkan bimbingan teknis untuk guru dan sekolah penerima. Pelatihan itu dirancang agar sekolah dapat mengoptimalkan fitur-fitur yang ada pada perangkat digital.

“Sasaran program ini tidak sekadar menyalurkan perangkat, tetapi memastikan sekolah mampu memanfaatkannya secara maksimal. Dari guru di kota besar hingga sekolah di pelosok, semua harus bisa menjalankan digital classroom dengan efektif,” tambah Gogot.

Presiden Prabowo Subianto, dalam pidato Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025 di SDN Cimahpar 5 Bogor, menegaskan komitmen pemerataan pendidikan berbasis teknologi.

“Saya ingin ada digitalisasi sekolah-sekolah. Kita akan taruh layar-layar televisi di setiap sekolah kita. Di situ kita bisa memberi materi pelajaran terbaik, bermanfaat bagi sekolah di daerah terpencil maupun kota yang kekurangan guru ahli,” tegas Prabowo.

Presiden menargetkan dalam satu tahun ke depan seluruh sekolah di Indonesia memiliki IFP untuk mendukung pembelajaran digital. Dengan begitu, akses pendidikan berkualitas tak lagi terbatas oleh lokasi.

Program ini dirancang bukan sekadar distribusi perangkat, tetapi membangun ekosistem digital classroom. Tujuannya memperkuat pemerataan kualitas pendidikan, memperluas akses, serta menghadirkan materi pembelajaran yang lebih interaktif.

Gogot mengajak masyarakat ikut mengawal program ini agar tepat sasaran. “Digitalisasi pembelajaran adalah jalan menuju pendidikan bermutu untuk semua,” ujarnya.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network