Jakarta – Kementerian PPN/Bappenas menggelar Rapat Koordinasi Penyelarasan Program Pusat dan Daerah dalam Pembangunan Geopark 2025–2029, Jumat (19/9/2025). Acara ini dipimpin Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan Bappenas, Togu S Pardede, S.T., MIDS.
Dalam paparannya, Togu menegaskan bahwa pengembangan geopark menjadi bagian penting dari RPJMN 2025–2029, khususnya pada prioritas perlindungan ekosistem, pembangunan pariwisata berkelanjutan, serta penciptaan lapangan kerja berkualitas. Indonesia kini memiliki 12 UNESCO Global Geopark (UGGp) dan 11 Geopark Nasional (GN), menjadikan Indonesia peringkat ketiga dunia setelah Tiongkok dan Spanyol.
“Geopark bukan hanya soal pariwisata, tapi juga konservasi, edukasi, dan penguatan ekonomi lokal berbasis komunitas. Karena itu penyelarasan kebijakan pusat dan daerah mutlak diperlukan,” ujar Togu.
Dalam RPJMN 2025–2029, pemerintah menargetkan bertambahnya jumlah geopark yang masuk UNESCO setiap tahun, dari 12 pada 2025 menjadi 17 pada 2029. Bappenas bahkan sudah menerbitkan Surat Himbauan Pengarusutamaan Geopark dalam RPJMD kepada gubernur, bupati, dan wali kota sejak 4 Maret 2025.
Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengembangan Geopark 2025–2029 akan disinkronkan dengan RPJMN, RPJMD provinsi/kabupaten, serta rencana induk geopark di daerah. Salah satu fokus besar adalah kesiapan lima UGGp yang akan revalidasi tahun 2026, termasuk Merangin Jambi UGGp, agar statusnya tetap bertahan.
Bappenas juga menyoroti sederet program lintas kementerian yang bisa menopang pengembangan geopark, mulai dari pelatihan bisnis bagi pelaku kriya, pengembangan kawasan kopi, rehabilitasi terminal penumpang, hingga pendukungan event Festival Batanghari di Geopark Merangin Jambi.
Pendanaan dirancang melalui DAK Tematik Pariwisata 2026–2029, proyek karbon (Low Carbon Ecotourism Project), serta integrasi ke dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) dengan 349 sub-kegiatan bertagging geopark.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri perwakilan Bappeda Provinsi Jambi, sejumlah OPD dari berbagai daerah, serta jajaran Tenaga Ahli Gubernur Jambi, termasuk Dr. Agus, yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjaga keberlanjutan geopark di level daerah.
“Geopark Merangin akan menghadapi revalidasi UNESCO 2026. Itu momentum emas untuk membuktikan komitmen daerah sekaligus mengangkat citra Jambi di level global,” kata Dr. Agus.
Rapat menghasilkan rekomendasi agar dibentuk forum sinergi pusat-daerah dua kali setahun di setiap geopark, serta pembentukan tim teknis daerah di bawah koordinasi Ditjen Bangda Kemendagri untuk memperkuat tata kelola geopark.(*)
Add new comment