JAMBI – Jalan Tol Betung–Tempino–Jambi (Betejam) langsung mencuri perhatian publik sejak resmi dibuka tanpa tarif sepekan lalu. PT Hutama Karya (Persero) mencatat, sebanyak 51.947 kendaraan telah melintasi ruas tol tersebut hanya dalam kurun waktu tujuh hari.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyebut angka ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat Jambi terhadap kehadiran tol pertama di provinsi tersebut.
“Antusiasme masyarakat Jambi sangat tinggi. Kehadiran tol ini menghadirkan alternatif perjalanan yang lebih cepat, nyaman, dan efisien,” kata Adjib dalam keterangan resmi, Rabu (24/9/2025).
Menurut Adjib, pembukaan segmen Tempino–Ness dan tambahan Gerbang Tol (GT) Pijoan membuat mobilitas masyarakat semakin praktis. Waktu tempuh perjalanan berkurang drastis.
- Bayung Lencir – Simpang Ness: kini hanya 45 menit, dari sebelumnya hampir 3 jam.
- Jambi – Betung: dipangkas dari lebih 4 jam menjadi sekitar 2 jam.
“Efisiensi ini bukan hanya menguntungkan pengguna jalan, tetapi juga memberi efek domino pada sektor logistik, pariwisata, dan perekonomian Jambi,” jelasnya.
Tol Betejam menjadi bagian penting dari koridor Trans Sumatera. Kehadirannya diprediksi memperlancar arus distribusi barang antarwilayah, sekaligus memperkuat posisi Jambi sebagai simpul konektivitas.
“Selain mempermudah mobilitas harian, tol ini membuka peluang baru untuk pariwisata daerah. Wisatawan dari Sumatera Selatan maupun daerah lain kini lebih mudah menjangkau destinasi unggulan Jambi,” ujar Adjib.
Meski ruas tol masih gratis, Hutama Karya meminta pengguna jalan tetap disiplin dan menyiapkan kartu uang elektronik untuk tapping di gerbang tol. Adjib juga mengingatkan agar masyarakat tidak terlena dengan kenyamanan jalan tol.
“Kami imbau agar pengguna tetap menjaga batas kecepatan maksimal 80 km/jam, mematuhi aturan, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam kondisi darurat,” tegasnya.
Dengan trafik hampir 52 ribu kendaraan hanya dalam sepekan, jalan tol ini berpotensi menjadi jalur utama masyarakat Jambi dan Sumatera Selatan. Pemerintah daerah pun diharapkan memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, UMKM, dan industri pariwisata lokal.(*)
Add new comment