Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA), memberikan penegasan penting di hadapan ratusan santri. Ia meluruskan anggapan keliru yang menyebut pesantren sebagai tempat tumbuhnya paham ekstremisme, dan sebaliknya menyatakan pesantren adalah benteng moral dan kebangsaan.
Penegasan itu disampaikan HBA dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Kegiatan ini digelar di Pondok Pesantren Tanjung Pasir Al-Awwabien, Kelurahan Tanjung Pasir, Seberang Kota Jambi, pada Sabtu (4/10/2025).
"Ada anggapan pondok pesantren menjadi tempat tumbuhnya ekstremisme. Ini perlu diluruskan," tegas HBA dalam sambutannya.
"Hari ini saya hadir di Ponpes Tanjung Pasir Al-Awwabien, dan kita semua bisa melihat bagaimana para santri di sini sangat memahami Pancasila, NKRI, dan UUD 1945," lanjut senator RI asal Jambi itu.
Acara yang mengusung tema "MPR RI Bersama HBA Membangun Bangsa yang Kokoh Demi Anak Cucu" ini diikuti oleh sekitar 160 peserta, mulai dari santriwan, santriwati, hingga pimpinan dan pengajar pondok pesantren.
HBA menyatakan bahwa program sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, yang mencakup Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945, merupakan program resmi MPR RI yang harus terus ditanamkan di semua lapisan masyarakat.
"Hari ini kita mengadakan sosialisasi Empat Pilar. Ini adalah program resmi MPR RI. Pesantren memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan," ujarnya.
Tak hanya meluruskan stigma, HBA juga menyuntikkan motivasi kepada para santri agar tidak ragu bermimpi besar untuk menjadi pemimpin di masa depan.
"Santri bisa jadi gubernur, bupati, bahkan anggota DPR RI. Jangan pernah ragu, asal mau berjuang dan belajar dengan sungguh-sungguh," serunya.
Pernyataan itu sangat relevan dengan jejak langkah HBA sendiri. HBA, yang semasa remajanya pernah menjadi santri di Pondok Pesantren As'ad, Seberang Kota Jambi, adalah bukti nyata dari ucapannya.
Dari pesantren, ia terus berkembang merintis karier birokrasi dari bawah hingga menjadi Camat, Sekretaris Daerah (Sekda), Bupati Sarolangun, dan puncaknya menjadi Gubernur Jambi. Kini, ia bahkan dipercaya rakyat untuk menjabat sebagai Anggota DPR RI selama dua periode.
Materi sosialisasi disampaikan secara interaktif dan edukatif oleh Tenaga Ahli MPR/DPR RI, Ir. H. Syahrasaddin, M.Si. Suasana dialog berlangsung hangat, di mana para santri aktif menjawab pertanyaan seputar nilai-nilai kebangsaan dan mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi.
Pimpinan Ponpes Tanjung Pasir Al-Awwabien, Guru Amin Hudhori, S.Ag, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, nilai kebangsaan bukanlah hal baru di lingkungan pesantren.
"Alhamdulillah, materi yang disampaikan sangat berkesan. Nilai-nilai kebangsaan memang sudah lama ditanamkan di pesantren, karena para ulama terdahulu telah menerima Pancasila sebagai aset bangsa," ungkap Guru Amin.
Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut untuk memperkuat wawasan kenegaraan para santri.
"Ponpes adalah tempat menanamkan nilai kebangsaan. Kami berterima kasih kepada Pak HBA dan MPR RI atas kegiatan ini," tambahnya.
Sebagai informasi, Pondok Pesantren Tanjung Pasir Al-Awwabien yang didirikan pada tahun 2021 kini menaungi hampir 600 santri. Berdiri di atas lahan seluas hampir satu hektar, ponpes ini fokus pada pembelajaran Kitab Kuning, Tahfidzul Qur’an, serta pendidikan formal dari jenjang MI, MTs, hingga Aliyah.
Acara ditutup dengan penyerahan buku biografi HBA berjudul "Berselancar di Dunia Impian" kepada pimpinan pesantren dan sertifikat Empat Pilar MPR RI kepada perwakilan santri. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama, sesi foto, dan ramah tamah.(*)
Sumber : Jambi 28 TV
Add new comment