Anggota Komisi VIII DPR RI, Drs. H. Hasan Basri Agus (HBA), melanjutkan safari 'Ngopi' (Ngobrol Pendidikan Islam) ke Kabupaten Sarolangun. Kali ini, HBA mendengar langsung curahan hati dan aspirasi dari 200 guru dan tenaga kependidikan (tendik) madrasah se-Sarolangun.
Acara yang digelar di Aula Golden Hotel Sarolangun, Senin (13/10/2025), menjadi wadah bagi para pendidik di garda terdepan pendidikan Islam untuk menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi di lapangan. Forum ini merupakan inisiatif HBA yang bekerja sama dengan Kemenag RI dan UIN STS Jambi.
Dalam sambutannya, HBA menegaskan forum ini adalah jembatan komunikasi langsung antara guru dan pembuat kebijakan. Ia berjanji akan mengawal setiap masukan yang diterima.
"Semua masukan akan kami tindak lanjuti sesuai kewenangan. Aspirasi yang menyangkut kewenangan daerah akan dikomunikasikan dengan kepala daerah, sementara isu-isu nasional akan dibawa ke rapat kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama," terang HBA.
Suasana forum yang dipandu Tenaga Ahli Utama DPR RI, Ir. H. Syahrasaddin, M.Si, berlangsung hangat dan interaktif. Saat sesi dialog dibuka, para guru tak ragu menyampaikan unek-unek mereka.
Beragam persoalan mengemuka, mulai dari kebutuhan dasar seperti perbaikan sarana prasarana, pengadaan komputer untuk ujian, pembangunan pagar, hingga masalah krusial seperti status tanah madrasah yang belum jelas.
Selain itu, isu kesejahteraan dan pengembangan SDM juga menjadi sorotan utama. Para guru berharap ada perhatian lebih terhadap status kepegawaian guru swasta, penambahan pelatihan kompetensi, serta beasiswa untuk peningkatan kualifikasi pendidikan. Tak sedikit pula yang meminta adanya payung hukum yang jelas untuk Madrasah Diniyah Taklimiyah dan penambahan jumlah pengawas madrasah yang dinilai kurang sejak 2021.
Langkah HBA turun langsung ke Sarolangun ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Wakil Ketua I DPRD Sarolangun, Cik Marleni, SE, yang turut hadir, menyampaikan apresiasinya.
"Terima kasih Pak HBA yang terus memberi ruang bagi guru madrasah menyampaikan aspirasi. Semoga dukungan ini berbuah nyata bagi kemajuan pendidikan Islam di Sarolangun," ungkap Cik Marleni.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu peserta, Zuhri Hasani. Ia merasa forum ini sangat langka dan bermanfaat. "Alhamdulillah, kami bisa menyuarakan langsung aspirasi guru-guru madrasah, terutama yang swasta. Kegiatan ini sangat membantu kami yang selama ini jarang mendapat ruang dialog seperti ini," ujarnya.
Menutup forum, HBA menegaskan bahwa penguatan madrasah adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045. Baginya, guru adalah pilar utamanya.
"Madrasah hebat bukan hanya soal fasilitas, tapi juga tentang guru-guru yang berdaya, berilmu, dan berkarakter. Saya ingin memastikan mereka tidak berjalan sendiri," pungkas mantan Gubernur Jambi itu.(*)
Sumber : Sudut Jambi
Add new comment