Jambi - Ketua Tenaga Ahli Gubernur (TAG) Jambi, Syahrasaddin, memaparkan sejumlah pemikiran transformatif dalam acara Ekspose Hasil Diskusi Rabuan Series yang digelar di Aula Bappeda Provinsi Jambi, hari ini. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya inovasi kebijakan dan kolaborasi untuk menyongsong Jambi Mantap 2029.
Syahrasaddin menyebutkan bahwa tahun 2025 merupakan titik infleksi penting bagi Provinsi Jambi. Menurutnya, untuk menghadapi dinamika global dan tantangan pembangunan yang kompleks, diperlukan terobosan baru dan semangat transformasi di berbagai sektor.
"Kita membutuhkan DNA kebijakan baru. Kesimpulan kami dari diskusi panjang bersama tim adalah perlunya transformasi struktural untuk menjawab tantangan zaman," ujar Syahrasaddin di hadapan peserta yang hadir.
Salah satu poin utama yang disampaikan adalah strategi "Diplomasi dan Rekayasa Fiskal".
TAG Jambi merekomendasikan penguatan diplomasi ekonomi untuk mengoptimalkan penerimaan daerah, khususnya terkait Dana Bagi Hasil (DBH) Migas. Syahrasaddin menyarankan adanya pemisahan administrasi data lifting agar potensi pendapatan Jambi dapat terhitung lebih akurat dan maksimal.
Selain itu, Jambi dinilai memiliki peluang besar dalam skema pendanaan inovatif (Innovative Financing) melalui perdagangan karbon. Syahrasaddin mengapresiasi keberhasilan tahap pre-negosiasi yang mampu menaikkan harga karbon menjadi US$ 7 per ton CO2e, yang menjadi potensi pendapatan signifikan bagi daerah.
Di sektor perbankan, TAG memberikan masukan konstruktif bagi Bank 9 Jambi. Bank daerah ini didorong untuk mulai melakukan pivot atau pergeseran fokus dengan memperbanyak penyaluran kredit ke sektor produktif.
Hal ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan UMKM dan petani, serta memperkuat struktur ekonomi Jambi agar tidak terlalu bergantung pada konsumsi.
Sementara itu, untuk percepatan infrastruktur strategis seperti Pelabuhan Ujung Jabung, TAG menyarankan optimalisasi skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Langkah ini dinilai sebagai solusi cerdas untuk membiayai proyek besar di tengah keterbatasan APBD, guna mewujudkan visi "Kemandirian yang Terkoneksi".
Menutup paparannya, Syahrasaddin menyoroti pentingnya persiapan matang dalam pelaksanaan program prioritas nasional, Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia mengajak seluruh dinas terkait untuk memperkuat sinergi dan mempercepat kesiapan logistik di lapangan agar program peningkatan kualitas SDM ini dapat berjalan optimal di seluruh kabupaten/kota.
"Tantangan terbesar kita bukanlah ketiadaan ide, melainkan eksekusi. Mari kita ubah mindset birokrasi menjadi orkestrator pembangunan demi Jambi Mantap 2029," pungkasnya.(*)
Add new comment