Arus pergerakan masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Namun di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, situasi penyeberangan dari Sumatera menuju Jawa pada Sabtu (27/12/2025) atau H+2 Natal terpantau ramai namun tetap terkendali.
Pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas kendaraan dan penumpang berlangsung nyaris tanpa hambatan. Sejumlah kapal feri silih berganti sandar dan berangkat, melayani pemudik yang hendak menuju Pelabuhan Merak. Meski volume kendaraan meningkat, antrean panjang tidak terlihat, dan arus keluar-masuk pelabuhan berjalan relatif lancar.
Kondisi ini menandai keberhasilan pengelolaan lalu lintas penyeberangan pada fase awal libur panjang, terutama setelah perayaan Natal yang kerap diikuti lonjakan mobilitas masyarakat lintas pulau.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Partogi Tamba, menyatakan hingga H+2 Natal arus mudik dan pergerakan balik awal Nataru masih dalam batas normal.
“Sejauh ini kondisi angkutan Natal dan Tahun Baru dari Pelabuhan Bakauheni terpantau aman dan ramai lancar. Tidak ada antrean yang mengganggu arus penyeberangan dari Sumatera ke Jawa,” kata Partogi, dikutip dari Antara.
Menurutnya, kelancaran ini tidak terlepas dari kesiapan armada, pengaturan jadwal kapal, serta koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait di kawasan pelabuhan.
Berdasarkan data posko angkutan Nataru selama 12 jam terakhir, tercatat 3.382 unit kendaraan telah menyeberang dari Bakauheni menuju Merak.
Dari total tersebut, kendaraan pribadi mendominasi dengan jumlah 1.474 unit, mencerminkan tingginya minat masyarakat melakukan perjalanan keluarga pasca-Natal. Disusul kendaraan besar atau truk sebanyak 1.439 unit, roda dua 357 unit, serta 112 unit bus.
Sementara itu, jumlah penumpang yang menyeberang—baik pejalan kaki maupun di dalam kendaraan—mencapai 12.941 orang.
“Komposisi ini masih tergolong seimbang. Kendaraan logistik tetap bergerak, sementara kendaraan pribadi mulai meningkat seiring libur sekolah dan cuti bersama,” jelas Partogi.
Meski kondisi pelabuhan relatif kondusif, ASDP tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah. Faktor cuaca menjadi perhatian utama, mengingat sebagian wilayah Indonesia masih berada dalam fase cuaca ekstrem.
“Kami mengimbau pengguna jasa agar selalu memantau kondisi cuaca sebelum menyeberang. Informasi resmi bisa diakses melalui kanal BMKG,” ujarnya.
Pengguna jasa juga diminta memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, mematuhi jadwal keberangkatan, serta mengikuti arahan petugas di lapangan demi menjaga keselamatan bersama.
ASDP memprediksi arus penyeberangan masih akan mengalami dinamika hingga mendekati pergantian tahun. Lonjakan kendaraan diperkirakan kembali terjadi menjelang Tahun Baru 2026, seiring meningkatnya aktivitas wisata dan arus balik awal.
Dengan pola arus yang sejauh ini masih terkendali, Pelabuhan Bakauheni diharapkan mampu terus menjaga kelancaran layanan penyeberangan selama periode krusial Nataru, sekaligus menjadi salah satu barometer stabilitas transportasi laut nasional pada libur akhir tahun. (*)
Add new comment