SUMBAR – Deru mesin mobil bak terbuka milik relawan terdengar keras di kawasan Jorong Bancah, Agam, Senin (29/12/2025). Jalan berlumpur, genangan air yang belum surut, dan bebatuan besar yang terseret dari hulu sungai menjadi pemandangan yang menegangkan pagi itu. Namun, rombongan Serikat Pekerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional III Riau tetap memaksa masuk.
Mereka datang membawa belasan paket sembako, selimut, perlengkapan harian, hingga bantuan tunai lebih dari Rp 100 juta, hasil sumbangan sukarela karyawan PTPN IV di Riau.
“Ini bentuk kepedulian seluruh karyawan. Untuk saudara-saudara kami di Sumatera Barat, kami ingin bantuan ini hadir tepat ke tangan yang membutuhkan,” ujar Riau Mulya Fadlillah, Sekretaris Umum Serikat Pekerja PTPN IV Regional III Riau.
Berbeda dengan sejumlah penyaluran bantuan yang biasanya dilakukan dari posko utama, PTPN IV Riau memilih menembus wilayah terdampak langsung, bekerja sama dengan Bukittinggi Press Club (BPC) sebagai penghubung lapangan.
Ketua BPC, Al Fatah, menyebut penyaluran kali ini bukan sekadar formalitas. Banyak titik yang masih berstatus zona berbahaya, namun kebutuhan warga di lokasi tersebut justru sangat mendesak.
“Sebagian lokasi masih rawan banjir susulan. Tapi ada warga, terutama lansia dan mereka yang hidup sendirian, yang benar-benar tak bisa meninggalkan tempat. Di situlah kami datangi,” kata Al Fatah.
Ia menyebut masih banyak masyarakat yang membutuhkan logistik, alas tidur, selimut, pakaian hangat, hingga makanan siap saji untuk bertahan beberapa hari ke depan.
Selain menyasar wilayah bencana, rombongan juga menyalurkan bantuan ke tiga rumah singgah di Lubuk Basung yang dibuka swadaya oleh warga. Rumah-rumah ini menjadi tempat menampung korban yang sakit, lanjut usia, maupun mereka yang sedang menjalani perawatan rawat jalan di rumah sakit.
“Di sana masih ada korban yang sebatang kara. Butuh biaya untuk kontrol kesehatan, butuh makanan, butuh selimut,” jelas Al Fatah.
Menurut BPC, situasi di Kabupaten Agam belum sepenuhnya stabil. Cuaca masih sulit diprediksi, dan beberapa wilayah di hulu masih rawan longsor. BPC membuka kesempatan kolaborasi lanjutan bagi pihak lain untuk ikut membantu.
“Kami masih membuka ruang kolaborasi. Kondisi di Agam belum selesai,” tegasnya.
Aksi solidaritas PTPN IV dan BPC menjadi satu dari sedikit penyaluran bantuan yang menembus wilayah banjir bandang secara langsung. Di tengah situasi darurat, langkah tersebut dipandang sebagai bentuk kepedulian yang menyatukan masyarakat lintas sektor—serikat pekerja, jurnalis, dan komunitas lokal—untuk menguatkan warga Sumbar yang sedang bangkit dari bencana.
Bantuan akan terus dilanjutkan selama masa tanggap darurat masih berlangsung.(*)
Add new comment