Operasi Politik Depak Sang Komandan Golkar Menjelang Pilkada Sarolangun 2024

WIB
IST

Karier politik Tontawi Jauhari di Partai Golkar diguncang oleh operasi politik yang mendepaknya dari posisi komandan menjelang Pilkada Sarolangun 2024. Tontawi berjuang mencari keadilan di tengah rasa kecewa dan pengkhianatan.


Karier politik Tontawi Jauhari di Partai Golkar mengalami guncangan hebat ketika operasi politik mendepaknya dari posisi komandan partai hanya beberapa hari sebelum pendaftaran Pilkada serentak 2024 dimulai. Langkah ini terjadi dalam konteks perebutan rekomendasi Golkar untuk Pilkada Sarolangun, yang menjadi panggung utama dalam manuver politik yang penuh intrik.

Pada tanggal 16 Agustus 2024, sehari sebelum peringatan detik-detik Proklamasi, Tontawi sedang duduk di sudut ruangan kantornya di DPRD Sarolangun. Seperti biasa, ia sibuk menyambut tamu-tamu yang datang untuk merayakan HUT RI ke-79.

Namun, suasana kebahagiaan itu mendadak hancur ketika sebuah pesan WhatsApp masuk ke ponsel androidnya. Pengirim pesan itu adalah Adidaya, seorang tokoh muda Golkar dan orang kepercayaan Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi, Cek Endra.

Pesan itu berisi surat penunjukan Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Golkar Sarolangun yang baru atas nama Endria, menggantikan Tontawi. Awalnya, Tontawi mengira ini hanya candaan atau kesalahan. Namun, setelah memastikan langsung kepada Adidaya, ia tersadar bahwa ini adalah kenyataan pahit yang harus diterimanya—ia telah dipecat.

Pengkhianatan di Balik Perebutan Rekomendasi Golkar

Tontawi menghela napas panjang, merasakan hatinya seperti ditusuk-tusuk. Seumur hidupnya, ia tidak pernah membayangkan akan dipecat oleh seseorang yang selama ini ia anggap sebagai mentor, bahkan seperti abang sendiri, Cek Endra. Rasa kekecewaan yang dalam menyelimuti dirinya. Sebagai Ketua DPRD dan tokoh yang setia mendukung Cek Endra selama dua periode pemerintahan, ia merasa pengkhianatan ini begitu menyakitkan.

Berita pemecatan yang datang secara tiba-tiba ini menghancurkan karier politik yang telah ia bangun dengan susah payah. Ia menyadari bahwa ini bukan sekadar keputusan biasa, tetapi langkah taktis dalam perebutan rekomendasi Golkar untuk Pilkada Sarolangun 2024.

"Saya yakin ini berkaitan dengan perebutan rekomendasi Golkar. Alasan pemecatan saya itu hanya dibuat-buat," katanya, menahan emosi.

Sejak awal, Tontawi sudah mengutarakan niatnya untuk maju di Pilkada dan mengikuti jejak mentornya menjadi Bupati Sarolangun. Ia sudah bekerja keras untuk Golkar dan mendapatkan restu internal partai, termasuk dari Cek Endra sendiri, yang sebelumnya menyarankan agar Tontawi menggunakan Golkar sebagai kendaraan politiknya.

Kebenaran yang Terungkap di Balik Intrik Politik

Namun, harapannya tidak sejalan dengan kenyataan. Janji-janji Cek Endra yang dulu terasa meyakinkan kini hanya menjadi kata-kata kosong yang tak pernah ditepati. Tontawi merasa dikhianati oleh sosok yang selama ini ia hormati, yang dengan kejam menghancurkan karier politiknya.

"Ibo ati sayo. Dipecat di tengah jalan ini membuat keluarga saya ikut sakit. Seakan-akan saya ini melakukan kesalahan besar," ujar Tontawi dengan penuh kepedihan.

Namun, di tengah kegelapan ini, Tontawi memutuskan untuk tidak menyerah. Dengan dukungan dari keluarga dan teman-temannya, ia melaporkan Cek Endra ke Mahkamah Partai, bukan untuk menjatuhkan mentornya, tetapi untuk mencari keadilan.

"Saya percaya, kebenaran akan selalu menang. Dan saya percaya, hukum karma ada dalam hidup ini," ujar Tontawi, mencoba tetap tegar.

Perjuangan yang Belum Berakhir

Tontawi Jauhari menyadari bahwa perjuangannya belum berakhir. Di tengah rasa kecewa dan luka yang mendalam, ia bertekad untuk terus maju. Politik bagi Tontawi bukan sekadar soal kekuasaan, tapi soal prinsip dan harga diri. Meskipun jalannya kini penuh duri, Tontawi yakin bahwa Allah SWT tidak tidur, dan ia akan terus berdiri tegak memperjuangkan apa yang ia yakini benar.

"Allah SWT tidak tidur…." tutup Tontawi, menegaskan keyakinannya akan keadilan yang pada akhirnya akan berpihak pada yang benar.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network