Polisi Bongkar Drama Penyekapan di Desa Pematang Gajah Muaro Jambi

WIB
IST

Sebuah rumah berdinding kayu di Desa Pematang Gajah, Kecamatan Jambi Luar Kota, menyimpan cerita kelam selama empat hari terakhir. Di dalamnya, seorang lelaki lanjut usia, Muhammadiah alias Madia (65), terbaring lemah. Tangan kurusnya terborgol ke batang besi, lantai tikar menjadi alas tidur. Suara ketukan pintu oleh tim Polres Muaro Jambi, Rabu dini hari, menjadi awal dari akhir derita Madia.

Kasus ini terungkap setelah adik korban, Lamelo (50), melapor ke Polres Muaro Jambi pada Selasa sore. “Kakak saya hilang, dan ada ancaman tebusan,” ungkap Lamelo dalam laporan itu. Dari laporan inilah, polisi bergerak cepat. Tim penyidik berhasil melacak lokasi penyekapan setelah penyelidikan intensif.

Pukul 03.00 WIB, suasana di Desa Pematang Gajah masih pekat oleh malam. Tim kepolisian tiba di lokasi. Rumah itu tampak biasa, tak mencurigakan dari luar. Namun di dalamnya, alat-alat yang menjadi simbol kekerasan berserakan: rantai, borgol, dan sebuah airsoft gun.

“Ketika kami masuk, korban sudah lemah. Tangannya diborgol dengan rantai, dan ia tiduran di lantai tanpa alas yang layak,” kata Kasat Reskrim Polres Muaro Jambi, AKP Hanafi Dita Utama. Korban segera diselamatkan, sementara pasangan suami istri pelaku, Ambo Upe (39) dan Sapgestiatu Sentya (31), diringkus di tempat.

Di lokasi, polisi juga menemukan barang bukti lain: pisau, palu, enam ponsel, dan sebuah mobil yang digunakan untuk membawa korban. “Kami menduga mereka telah merencanakan ini dengan matang. Namun, upaya kami memutus rantai kejahatan ini lebih cepat,” ujar Hanafi.

Meski dua pelaku telah ditangkap, motif utama penyekapan ini masih kabur. Apakah ini murni soal uang tebusan, atau ada dendam personal yang menjadi pemicu? Polisi masih mendalami kasus ini, sementara dua pelaku lainnya dalam pengejaran.

Namun, dari temuan awal, ada indikasi kuat bahwa penyekapan ini dilatarbelakangi oleh motif ekonomi. Permintaan uang tebusan kepada keluarga korban menjadi bukti utama. “Kami tidak bisa membeberkan semua temuan sekarang. Yang jelas, korban dalam kondisi aman dan pelaku dalam proses hukum,” tambah Hanafi.

Kasus penyekapan ini mengingatkan kita pada fenomena kejahatan yang terus berkembang. Polisi kini menghadapi tantangan lebih besar, dari sindikat narkoba hingga aksi penyanderaan seperti ini. Polres Muaro Jambi sendiri telah menegaskan komitmennya untuk tidak memberi ruang pada kejahatan.

Kapolres Muaro Jambi menyampaikan apresiasinya terhadap tim yang bergerak cepat. "Kasus ini menunjukkan bahwa kami serius dalam menjaga keamanan masyarakat. Kami akan terus memburu dua pelaku lainnya hingga kasus ini tuntas," tegasnya.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.