KIsah Pedagang dan Jin dan Tiga Orang Penyelamatnya

WIB
KIsah Pedagang dan Jin dan Tiga Orang Penyelamatnya

Setelah malam pertama berlalu dan Shahrazad berhasil membuat Raja Shahryar penasaran dengan kisahnya, malam kedua pun tiba. Shahrazad, dengan ketenangan dan kecerdasan yang luar biasa, mulai melanjutkan kisah Pedagang dan Jin, di mana ia tinggalkan di saat paling mendebarkan.

Malam itu, setelah Raja Shahryar memerintahkan Shahrazad untuk melanjutkan ceritanya, adik Shahrazad, Dunyazad, sekali lagi duduk di samping mereka. Dengan penuh rasa ingin tahu, Dunyazad berkata, "Kakakku yang bijak, jika kau tidak keberatan, dapatkah kau melanjutkan kisah yang kau mulai semalam? Aku sangat ingin mendengar bagaimana nasib pedagang itu."

Raja Shahryar, yang juga sangat tertarik dengan kisah itu, segera mengangguk. “Ya, lanjutkan, aku ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya.”

Shahrazad mengangguk perlahan dan memulai kembali ceritanya.


Kisah Pedagang dan Jin (Lanjutan)

Setelah pedagang tersebut diberi waktu satu tahun oleh sang jin, ia pulang ke rumah dengan hati yang berat. Ia tahu bahwa takdirnya sudah ditentukan. Begitu tiba di rumah, ia memberitahukan kepada keluarganya tentang perjanjian yang ia buat dengan jin. Mendengar hal ini, keluarganya menangis dan meratapi nasib buruk yang menimpa mereka.

Setahun berlalu dengan cepat, dan saat hari yang ditentukan tiba, pedagang itu, yang merasa bahwa hidupnya sudah mendekati akhir, mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan jin. Ia pergi meninggalkan keluarganya dengan rasa sedih yang mendalam. "Aku harus menepati janjiku," kata pedagang itu. "Jika tidak, jin akan membunuhku dan mungkin juga membahayakan keluargaku."

Maka, pedagang itu berangkat menuju oasis yang sama di padang pasir di mana ia pertama kali bertemu dengan jin. Sesampainya di sana, ia menunggu jin muncul untuk mengambil nyawanya.

Namun, saat pedagang duduk menunggu, tiba-tiba muncul seorang lelaki tua yang menunggang seekor kijang. Lelaki tua ini memperhatikan pedagang yang tampak putus asa dan bertanya, "Apa yang membuatmu duduk di sini dengan ekspresi begitu sedih, wahai pedagang?"

Pedagang itu pun bercerita kepada lelaki tua itu tentang perjanjian yang dibuatnya dengan jin. Setelah mendengar kisahnya, lelaki tua tersebut merasa kasihan pada pedagang dan berkata, "Tunggu sebentar, aku akan tetap bersamamu. Mungkin aku bisa membantumu."

Tak lama kemudian, muncul lelaki tua kedua, kali ini membawa dua ekor anjing hitam. Lelaki tua ini juga melihat pedagang dan bertanya mengapa dia tampak begitu murung. Setelah mendengar kisah pedagang, lelaki tua kedua berkata, "Aku juga akan tetap bersamamu. Aku ingin melihat bagaimana akhir dari kisahmu."

Beberapa saat kemudian, lelaki tua ketiga tiba. Ia menunggang seekor kuda, dan setelah mendengar kisah pedagang, ia juga memutuskan untuk tinggal dan melihat apa yang akan terjadi.

Ketiga lelaki tua itu duduk bersama pedagang, menunggu kemunculan jin. Tiba-tiba, angin kencang berhembus, dan dari tengah padang pasir, muncul jin besar yang menakutkan. Suaranya menggelegar ketika ia mendekati pedagang, “Di sini kau, manusia! Sekarang, aku akan menepati janjiku dan mengambil nyawamu!”

Pedagang itu gemetar ketakutan, tetapi sebelum jin bisa menyerangnya, lelaki tua pertama berdiri dan berkata, "Wahai jin yang agung, sebelum kau membunuh pedagang ini, izinkan aku menceritakan sebuah kisah. Jika kau merasa kisahku lebih menakjubkan dari apa yang dialami pedagang ini, maukah kau memberikan sebagian dari nyawanya untuk diselamatkan?"

Jin itu, meskipun marah, penasaran dan setuju. "Baiklah, ceritakan kisahmu. Jika aku merasa kisahmu lebih menakjubkan, aku akan mengampuni sebagian nyawanya."

Lelaki tua pertama mulai menceritakan kisahnya.


Kisah Lelaki Tua Pertama dan Kijang

"Wahai jin yang perkasa, kijang yang kau lihat bersamaku ini bukanlah kijang biasa. Ia sebenarnya adalah istriku. Dahulu, aku adalah seorang pedagang yang kaya raya dan hidup damai dengan istriku. Namun, meskipun aku selalu memperlakukannya dengan penuh cinta dan kebaikan, istriku ternyata tidak setia.

Istriku adalah seorang penyihir. Suatu hari, saat aku sedang pergi dalam perjalanan bisnis, ia menggunakan ilmu sihirnya untuk mengubah anakku, buah hatiku, menjadi seekor lembu muda dan budakku menjadi seekor sapi betina. Ketika aku kembali, aku tidak tahu apa yang telah terjadi. Aku melihat ada lembu dan sapi di antara ternak lainnya, tetapi tidak pernah curiga bahwa itu sebenarnya adalah anakku dan budakku.

Beberapa waktu berlalu, dan aku ingin mengadakan pesta besar. Maka, aku memerintahkan untuk menyembelih sapi betina untuk jamuan. Namun, ketika aku memerintahkan penyembelihan, sapi itu menangis dan aku merasa tak tega. Karena itu, aku membatalkan niatku. Tapi kemudian aku memerintahkan untuk menyembelih lembu muda. Namun, begitu lembu muda itu dibawa ke tempat penyembelihan, ia juga menangis dengan cara yang menyedihkan.

Melihat ini, aku merasa ada sesuatu yang aneh. Aku bertanya kepada gembala yang bertanggung jawab atas ternakku, dan ia akhirnya mengungkapkan kebenarannya. Ia berkata bahwa sapi dan lembu muda itu adalah anakku dan budakku, yang telah diubah oleh istriku menggunakan sihir gelap.

Dengan penuh amarah dan kesedihan, aku mencari seorang penyihir wanita untuk membantuku. Penyihir itu berhasil mengembalikan anakku ke wujud aslinya, tetapi istriku tidak bisa dikembalikan ke wujud manusia. Sebagai hukuman, aku mengubahnya menjadi kijang yang kau lihat sekarang."


Saat lelaki tua pertama menyelesaikan ceritanya, jin itu tampak terpukau. "Itu adalah kisah yang luar biasa," kata jin. "Aku akan mengampuni sepertiga nyawa pedagang ini. Sekarang, mari kita dengar kisah lelaki tua kedua."


Namun, sebelum kisah lelaki tua kedua dimulai, Shahrazad sekali lagi menghentikan ceritanya. "Wahai raja yang mulia, fajar sudah mulai menyingsing, dan aku harus berhenti bercerita untuk malam ini."

Raja Shahryar, yang masih penasaran dengan kelanjutan kisah tersebut, sekali lagi menunda eksekusi Shahrazad agar ia bisa mendengar apa yang akan terjadi pada malam berikutnya.


Demikianlah malam kedua berakhir, dengan Shahrazad sekali lagi berhasil menunda kematiannya dengan meninggalkan cerita di titik yang paling mendebarkan, memastikan Raja Shahryar tetap penasaran dan ingin mendengar kelanjutannya.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.