Durasi Ideal Jalan Kaki untuk Jaga Jantung Sehat Menurut Spesialis

WIB
IST

Jakarta – Olahraga teratur menjadi salah satu langkah pencegahan utama terhadap penyakit jantung. Aktivitas fisik yang rutin dapat menjaga elastisitas pembuluh darah, memperkuat otot jantung, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL). Semua faktor itu berperan penting menurunkan risiko terjadinya serangan jantung maupun penyakit arteri koroner.

Salah satu jenis olahraga yang paling mudah dilakukan adalah jalan kaki. Aktivitas ini murah, bisa dilakukan kapan saja, dan tidak memerlukan peralatan khusus. Namun, pertanyaannya, apakah jalan kaki santai sudah cukup efektif untuk mencegah penyakit jantung?

Spesialis jantung dan pembuluh darah dari Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, dr Michael Tanaka, SpJP, menjelaskan bahwa jalan kaki memang bisa dianggap olahraga, tetapi hanya jika dilakukan dengan cara yang benar.

“Jalan kaki itu olahraga, tapi ada syaratnya. Harus cepat, bukan jalan santai. Jalan santai itu tidak dianggap olahraga. Kalau jalannya sambil ngobrol dengan tetangga, makan, itu namanya piknik, bukan olahraga,” kata dr Michael dalam acara Heart To Heart Gathering, Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, kunci dari olahraga adalah adanya peningkatan detak jantung (heart rate). Jalan kaki santai, misalnya di dalam mall ber-AC, biasanya tidak cukup memicu kenaikan detak jantung sehingga manfaat kardiovaskularnya minimal.

Selain dilakukan dengan intensitas yang tepat, dr Michael mengingatkan pentingnya menjaga konsentrasi. Jalan kaki untuk olahraga sebaiknya dilakukan dengan niat penuh, tidak banyak berhenti, dan tidak bercampur dengan aktivitas lain yang justru mengurangi efektivitasnya.

“Jangan sampai di tengah sesi jalan kaki lebih banyak berhenti dibandingkan jalan. Kalau tujuannya olahraga, harus dilakukan sampai selesai dengan ritme yang konsisten,” jelasnya.

Untuk durasi, dr Michael menyarankan 30 menit per hari. Apabila dilakukan lima kali dalam seminggu, manfaatnya akan sangat baik untuk kesehatan jantung. Namun, jika sulit mendapatkan waktu sebanyak itu, melakukan jalan cepat dua kali seminggu pun tetap memberikan manfaat yang signifikan dibandingkan tidak berolahraga sama sekali.

“Misalnya olahraga lima kali dalam seminggu bagus. Tapi kalau kerja padat, hanya bisa dua kali seminggu, juga tidak apa-apa. Itu lebih baik daripada tidak olahraga sama sekali,” tandasnya.

Bagi yang ingin variasi atau intensitas lebih tinggi, dokter juga menyarankan aktivitas lain seperti jogging santai, bersepeda, atau berenang. Semua aktivitas tersebut mampu meningkatkan heart rate dan memperkuat jantung, sehingga menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

“Tidak perlu maraton. Jogging ringan, berenang, atau bersepeda sudah sangat membantu untuk melatih jantung agar tetap sehat,” kata dr Michael.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network