Kabupaten Tebo Hadapi Defisit Beras, Pemkab Dorong Petani Tanam Dua Kali Setahun

WIB
IST

MUARATEBO – Kabupaten Tebo, Jambi, mencatat defisit beras sebesar 20 ribu ton pada tahun lalu, dengan produksi hanya mencapai 11 ribu ton, sementara kebutuhan beras tahunan mencapai 31 ribu ton. Kekurangan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Tebo, yang berkomitmen meningkatkan produksi pangan tahun ini.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tebo, Riswan, mengungkapkan bahwa beberapa faktor menjadi penyebab defisit beras, termasuk kegagalan panen dan kebiasaan petani yang hanya menanam padi sekali setahun.

"Data menunjukkan kita mengalami defisit beras sekitar 20 ribu ton tahun lalu. Produksi hanya 11 ribu ton, sedangkan kebutuhan mencapai 31 ribu ton," ujar Riswan, Senin (27/1/2025).

Untuk mengatasi defisit ini, Pemkab Tebo berencana memaksimalkan lahan pertanian dan mendorong petani menanam padi dua kali dalam setahun. Upaya ini diharapkan tidak hanya menutupi kekurangan beras lokal, tetapi juga mendukung program swasembada pangan nasional.

"Kami akan memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian agar tidak ada lahan yang tidak tergarap. Petani yang sebelumnya hanya menanam padi setahun sekali akan didorong untuk menanam dua kali," jelas Riswan.

Selain itu, Pemkab Tebo akan meningkatkan penyuluhan kepada petani untuk membantu mereka memaksimalkan hasil produksi. Penyuluhan ini meliputi pengelolaan lahan, penggunaan bibit unggul, dan pengendalian hama.

Langkah Pemkab Tebo ini sejalan dengan program pusat untuk mencapai swasembada pangan. Dengan memperbaiki pola tanam dan mendukung petani, pemerintah optimis dapat meningkatkan produksi pangan di Tebo secara signifikan.

"Kami optimis dengan pemanfaatan teknologi pertanian dan bimbingan yang tepat, target produksi tahun ini dapat tercapai," ujar Riswan.

Petani berharap pemerintah dapat menyediakan akses yang lebih baik terhadap pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), dan irigasi untuk mendukung upaya intensifikasi. Pemerintah Kabupaten Tebo juga berjanji akan memastikan ketersediaan sumber daya ini.

Dengan langkah konkret yang telah dirancang, diharapkan tahun 2025 menjadi momentum perbaikan bagi sektor pertanian di Kabupaten Tebo, demi mengatasi defisit beras dan meningkatkan kesejahteraan petani.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network