MUARA BULIAN – Kebakaran hebat kembali terjadi di lokasi sumur minyak ilegal di Senami, Kabupaten Batanghari, pada Ahad (9/2/2025) dini hari. Insiden ini menjadi bukti nyata bahwa aktivitas ilegal drilling masih marak terjadi di wilayah tersebut.
Video kebakaran ini pertama kali viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @infobatanghari pada Minggu pagi.
Dalam rekaman tersebut, terlihat kobaran api membumbung tinggi di lokasi yang diduga sebagai titik pengeboran minyak ilegal.
"Senami masih menyala, lurrr. Ilegal drilling di Batanghari masih terus beroperasi," demikian bunyi keterangan dalam unggahan video yang kini telah banyak dibagikan warganet.
Belum diketahui secara pasti bagaimana kebakaran ini bermula. Namun, dugaan sementara menyebutkan bahwa insiden ini terjadi akibat ledakan dari sumur minyak ilegal yang terus beroperasi tanpa pengawasan ketat.
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian ini bukan pertama kali terjadi. Sumur minyak ilegal di Batanghari, terutama di kawasan Senami, Bajubang, dan sekitarnya, sudah berulang kali mengalami kebakaran hebat akibat minimnya standar keselamatan dalam aktivitas pengeboran liar.
Warga sekitar mengaku tidak terkejut dengan kebakaran tersebut. Pasalnya, sumur-sumur minyak ilegal yang masih terus beroperasi di kawasan hutan Batanghari memang rentan memicu bencana, mulai dari ledakan, kebakaran, hingga pencemaran lingkungan.
"Kami sudah sering lihat kejadian begini. Seperti tidak ada habisnya. Dulu sudah banyak sumur minyak ilegal yang terbakar, tapi tidak pernah benar-benar ditutup, jadi kejadian terus berulang," ujar seorang warga Senami yang enggan disebutkan namanya.
Aktivitas illegal drilling di Kabupaten Batanghari masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Sejak beberapa tahun terakhir, sumur minyak ilegal terus bermunculan di berbagai titik, terutama di kawasan Senami, Bajubang, dan Sungai Bahar.
Meskipun sudah ada penindakan dari aparat kepolisian dan TNI, namun aktivitas pengeboran minyak ilegal masih terus dilakukan oleh oknum-oknum yang mengabaikan aspek keselamatan dan dampak lingkungan.
"Banyak yang sudah ditutup, tapi muncul lagi sumur baru. Pelaku illegal drilling ini seperti tidak kapok, bahkan setelah beberapa kali kejadian kebakaran," ujar seorang warga lainnya.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batanghari, sumur minyak ilegal telah menyebabkan kerusakan ekosistem yang sangat parah. Limbah minyak mentah mencemari sungai dan merusak tanah, membuat lahan pertanian di sekitar lokasi pengeboran menjadi tidak produktif.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, pemerintah daerah, maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari terkait kebakaran ini.
Namun, kejadian ini sekali lagi menegaskan bahwa penindakan terhadap pengeboran minyak ilegal di Jambi masih belum optimal. Meskipun sering digelar razia dan penyegelan, sumur ilegal terus bermunculan dengan modus yang semakin bervariasi.
Masyarakat berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum bisa lebih serius dalam menangani maraknya aktivitas illegal drilling di Batanghari.
"Kalau tidak ada tindakan tegas, pasti kejadian seperti ini akan terus berulang. Jangan sampai nanti ada korban jiwa baru ramai-ramai bertindak," ujar seorang warga dengan nada geram.
Salah satu alasan mengapa illegal drilling sulit diberantas adalah adanya dugaan keterlibatan jaringan mafia minyak yang beroperasi di belakang layar.
Menurut berbagai laporan investigasi, minyak mentah hasil illegal drilling tidak hanya dijual di pasar gelap lokal, tetapi juga didistribusikan ke luar daerah melalui jalur yang sudah tertata rapi.
"Banyak yang terlibat dalam bisnis minyak ilegal ini, dari pemain kecil sampai yang besar. Makanya sulit diberantas," ungkap seorang sumber yang mengetahui aktivitas tersebut.
Jika tidak ada langkah konkret dan tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum, dikhawatirkan kebakaran seperti ini akan terus terjadi dan bahkan bisa memakan korban jiwa.
Kebakaran sumur minyak ilegal di Senami, Batanghari kembali menjadi alarm keras bahwa illegal drilling di Jambi masih marak dan sangat berbahaya.
Jika pemerintah dan aparat tidak mengambil langkah tegas dan sistematis, bencana akibat pengeboran minyak ilegal ini hanya tinggal menunggu waktu untuk kembali terjadi.
Masyarakat tidak hanya berharap penyegelan semata, tetapi juga penindakan serius terhadap pelaku utama di balik bisnis minyak ilegal ini.(*)
Add new comment