Festival Swarnabhumi di Maho Danau Kabupaten Merangin Berakhir Tragis: Peserta dan Pekerja Tak Dibayar

WIB
Ilustrasi Jambi Link

Merangin – Festival Swarnabhumi yang digelar di Maho Danau, Kelurahan Dusun Baru, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, berakhir dengan cerita tragis. Banyak peserta tari induk dan pekerja yang diduga tidak menerima honor dari direktur Festival Swarnabhumi Biduk Gedang, meski acara tersebut telah mendapatkan dukungan finansial dari Pemerintah Provinsi Jambi.

Para peserta dan pekerja yang merasa kecewa mengeluh kepada Camat Tabir tentang ketidakjelasan pembayaran honor mereka. Salah satu warga Dusun Baru mengungkapkan bahwa dirinya dan rekan-rekannya bekerja keras dari awal hingga akhir acara tanpa menerima pembayaran yang telah dijanjikan.

"Wah, kata mereka tidak ada dana, rupanya ada dana besar. Kami semua capek tapi tidak dibayar honor," ungkap salah satu peserta kepada transatu.id.

Kritik juga datang dari pejabat Merangin yang mempertanyakan kualitas penyelenggaraan Festival Swarnabhumi. Acara yang diharapkan bertaraf nasional tersebut justru terkesan seperti acara tingkat kecamatan. Tamu undangan yang hadir pun tidak banyak, dan masalah catering menjadi sorotan, di mana makanan yang disediakan tidak sesuai harapan, dan nasi kotak pun tidak tersedia.

Festival Swarnabhumi di lokasi Bantai Adat juga diwarnai insiden memalukan, di mana air galon diletakkan di depan Sekda Kabupaten Merangin, Fajarman, sementara pejabat lainnya disediakan makan dengan mangkuk plastik berisi nasi ketan. Informasi yang diperoleh dari lapangan menyebutkan bahwa dana untuk makan minum seharusnya mencapai Rp18.750.000 juta, namun pengelolaannya tidak transparan.

Plt Kabid Kebudayaan Provinsi Jambi, Purnama Syam, yang juga berperan sebagai Kurator acara, mengatakan bahwa semua sarapan pagi disediakan dengan air galon untuk menghindari penggunaan plastik sebagai bagian dari gerakan moral mengurangi sampah plastik (Geratik).

"Air galon dimasak dan dibeli untuk menghindari penggunaan plastik," ungkap Purnama Syam. "Untuk makan siang, perporsi Rp75.000 untuk 100 orang."

Meskipun makanan seperti gulai belut, sambal encun, pepes ikan, kritik upi, dan lalapan disediakan, namun ada keluhan dari perwakilan Bazar UMKM dari Kelurahan Rantau Panjang yang tidak mendapatkan nasi bungkus dari panitia.

"Saya pernah minta nasi ke panitia namun tidak dikasih," ungkap perwakilan Bazar UMKM.

Situasi ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan peserta dan pekerja, serta mempertanyakan transparansi dan pengelolaan dana Festival Swarnabhumi. Harapannya, pihak terkait segera menindaklanjuti keluhan ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.(*)

transatu.id

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network