MUARO JAMBI – Di jantung Sumatera bagian timur, sebuah kawasan yang dulu hanya dikenal sebagai wilayah sunyi antara kota dan rawa, kini tengah menjelma menjadi simpul baru pembangunan nasional. Desa Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, menjadi saksi hidup kelahiran Gerbang Tol Pijoan, sebuah mahakarya yang digadang-gadang bakal menjadi ikon konektivitas darat Provinsi Jambi.
Gerbang ini merupakan bagian penting dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Betung–Tempino–Jambi, tepatnya Seksi 4 yang menghubungkan Jambi dengan Palembang dan Rengat. Infrastruktur ini tak sekadar proyek beton dan aspal—ia adalah janji perubahan bagi jutaan kendaraan, ribuan pelaku logistik, dan puluhan desa yang selama ini terkungkung keterisolasian.
"Dulu, kami harus tempuh waktu 6-8 jam lewat jalan lama. Sekarang, gerbang ini membawa harapan baru," ujar Rudi, warga Pijoan, sembari menunjuk hamparan jalan tol yang kini nyaris rampung.
Pembangunan Tol Seksi 4 membawa transformasi radikal. Kawasan yang semula didominasi hutan semak dan lahan tidur, kini telah berubah wajah menjadi jalur penghubung strategis. Proses pengerasan jalan, pengecoran struktur gerbang, hingga pemasangan marka tengah berlangsung dalam ritme cepat. Pantauan udara dari kanal lokal Drone Siginjai menunjukkan progres signifikan dengan visualisasi jalur tol yang mulai mengalirkan kehidupan baru ke desa-desa sekitar.
Lebih dari sekadar pintu tol, Gerbang Pijoan adalah deklarasi bahwa Jambi telah siap menyambut era distribusi efisien dan mobilitas modern.
Pemerintah daerah menyambut antusias perkembangan ini. Tol ini diproyeksikan menekan biaya logistik hingga 20%, membuka jalur distribusi langsung dari Pelabuhan Talang Duku hingga ke hinterland pertanian dan perkebunan Muaro Jambi.
Tak hanya itu, sektor informal juga mendapat dampaknya. Warung, kios, jasa angkutan lokal, bahkan industri rumah tangga mulai menggeliat.
“Kalau dulu kita dikenal hanya karena kebun dan sawah, sekarang orang mulai bicara Pijoan karena tol,” ujar Kades setempat dalam salah satu dialog publik.
Gerbang Tol Pijoan bukan sekadar struktur fisik. Ia adalah pintu harapan. Di balik tiang-tiang kokohnya berdiri masa depan Muaro Jambi yang lebih terbuka, modern, dan terhubung.
Dalam waktu dekat, gerbang ini akan menjadi trigger utama akselerasi kawasan industri, perluasan zona ekonomi, dan bahkan percepatan rencana Bandara Baru Jambi yang masuk dalam masterplan wilayah metropolitan.
Desa Pijoan, yang dulu tak banyak disebut dalam peta strategis nasional, kini bersiap masuk ke panggung sejarah Sumatera.(*)
Add new comment