Menag Nasaruddin Umar Tinjau Layanan Kesehatan Jemaah Haji Indonesia di KKHI Makkah

WIB
Ist

Makkah, Arab Saudi – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, melakukan kunjungan resmi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada Rabu, 11 Juni 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan layanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia berjalan dengan baik, terutama di tengah tantangan regulasi baru dari otoritas Arab Saudi.

Sesampainya di lokasi, Menteri Nasaruddin terlebih dahulu menerima pemaparan dari tim dokter KKHI mengenai kondisi para pasien yang tengah menjalani perawatan. Setelahnya, Menag secara langsung mengunjungi ruang-ruang rawat inap untuk menyapa dan mendoakan jemaah yang sedang sakit.

“Doanya orang yang sedang sakit itu makbul,” ucap Menag sambil menggenggam tangan salah satu pasien yang tampak haru menerima perhatian tersebut.

Dalam keterangannya kepada awak media, Nasaruddin mengungkapkan rasa syukur karena klinik ini dapat kembali dioperasikan setelah sempat tidak diizinkan dibuka oleh otoritas Saudi. Awalnya, pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan perawatan jemaah haji dilakukan di fasilitas kesehatan milik negara mereka.

Namun berkat lobi langsung dan diplomasi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan, klinik yang selama ini menjadi andalan pelayanan kesehatan jemaah RI itu kini kembali beroperasi.

“Alhamdulillah, berkat komunikasi intensif dan pendekatan baik yang kita lakukan, Menteri Kesehatan Arab Saudi akhirnya memberikan izin. Saat ini ada 39 pasien yang dirawat di KKHI Makkah, dengan fasilitas perawatan lima lantai yang telah berfungsi maksimal,” jelas Menag.

Menurut Nasaruddin, keberadaan KKHI Makkah sangat penting karena memberikan rasa nyaman dan aman bagi jemaah Indonesia yang memerlukan perawatan medis. Selain tenaga medis yang berasal dari Indonesia, obat-obatan serta peralatan medis yang digunakan pun disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan pasien dari Tanah Air.

Sementara itu, Kepala KKHI Makkah, Edi Supriyatna, menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah fokus pada strategi pemulangan dini bagi jemaah berisiko tinggi. Langkah ini diambil agar pasien mendapatkan perawatan lebih intensif di tanah air, selama ibadah hajinya telah tuntas.

“Pasien dengan kondisi tertentu yang jika terlalu lama berada di Arab Saudi justru berisiko memperburuk penyakitnya, akan kami usahakan untuk dipulangkan lebih dulu dengan syarat semua rangkaian ibadah hajinya sudah diselesaikan,” jelas Edi.

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) merupakan bagian integral dari pelayanan haji yang dikelola oleh Pemerintah RI untuk memastikan keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan para jemaah. Kehadirannya di Makkah dan Madinah menjadi wujud nyata dari komitmen negara dalam melayani warganya yang menunaikan ibadah haji di tengah berbagai tantangan lintas negara dan budaya.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network