Menumbuhkan Generasi Hijau: Kisah Anak-Anak SDIT Al-Nahl di Gerai Energi Pertamina

WIB
IST

Pagi yang cerah di Jambi terasa berbeda dari biasanya. Di Gerai Energi Pertamina EP Jambi Field, hiruk-pikuk suara tawa dan celoteh riang 75 bocah SD Islam Terpadu (SDIT) Al-Nahl membahana. Kehadiran mereka menghidupkan tempat ini dengan energi dan keceriaan.

Hari itu, Jumat, 2 Agustus 2024, bukanlah hari biasa di gerai ini. Sebuah kunjungan tematik telah direncanakan, membawa sekelompok anak kelas 1 SD ke dalam sebuah perjalanan belajar yang penuh keajaiban dan harapan.

Di tengah kesibukan pagi itu, Dewi, guru pendamping yang penuh dedikasi, memimpin rombongan kecil ini. Ia tersenyum hangat, menyapa setiap anak yang tampak bersemangat.

“Kunjungan Tematik adalah bagian penting dari kurikulum kami,” ujarnya dengan semangat. Ia menjelaskan kepada para orang tua yang mengantar anak-anak mereka.

“Kami ingin anak-anak mengalami pembelajaran langsung, merasakan dunia nyata yang selama ini hanya mereka dengar di kelas,” ujarnya.

Anak-anak, dengan seragam sekolah yang bersih dan rapi, mengamati sekeliling mereka dengan rasa ingin tahu yang tak terbendung. Seolah-olah, mereka baru saja melangkah ke dalam dunia yang penuh misteri. Di mana setiap daun hijau dan setiap aroma tanah mengisyaratkan petualangan yang belum pernah mereka alami.

Kelompok Hidroponik Barokah, yang dipimpin Ngadirah, menyambut mereka dengan antusias. Mereka adalah pahlawan yang tanpa lelah mempromosikan pertanian urban di tengah kota yang sibuk ini. Dengan sabar, mereka mengajak anak-anak ke dalam green house, tempat keajaiban tanaman hidroponik terungkap.

Bayam, sawi, pokchoy, mint, dan selada tumbuh subur di sini. Seakan, sayur mayur itu menyapa riang setiap anak-anak yang berkunjung, tentu saja dengan keindahan alaminya.

“Ini luar biasa!” teriak seorang anak.

Matanya berbinar menengok keajaiban pertumbuhan tanaman tanpa tanah. Teman-temannya berkerumun. Tangan-tangan mungil mereka, tanpa komando bergegas ingin menyentuh daun-daun segar yang tampak begitu berbeda dari yang mereka lihat di dapur rumah.

Anak-anak penuh keceriaan belajar tematik di Pertamina Jambi

Seolah menyadari pentingnya momen ini, Dewi mendorong anak-anak untuk mengajukan pertanyaan dan berinteraksi dengan para fasilitator.

“Loh, tanahnya mana?” seorang bocah bertanya dengan polos. Semua orang tertawa terbahak-bahak.

“Tanpa tanah, kita bisa menanam menggunakan air dan nutrisi,” jelas Ngadirah.

Ngadirah menatap mata anak itu. Dengan sabar, ia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengalir deras dari rasa ingin tahu anak-anak ini. Mereka diajak menanam benih sendiri. Lalu, membagi mereka ke dalam kelompok kecil. Ngadirah memberi setiap anak media tanam dan benih yang siap disemai.

Saat anak-anak mulai menanam, ruangan itu dipenuhi dengan kegembiraan. Gelak tawa dan percakapan ceria mengisi udara. Beberapa anak terlihat serius, berusaha memastikan benih mereka ditanam dengan benar. Yang lainnya tertawa, saling bercanda dan berbagi pengalaman baru ini.

Mata mereka berbinar dengan semangat yang hanya bisa ditemukan pada anak-anak yang belajar sesuatu yang baru dan menarik.

Ngadirah dan timnya menjelaskan pentingnya perawatan tanaman dan manfaat kesehatan yang bisa didapat dari sayuran ini.

“Setelah tanaman dipanen, kalian bisa memakannya langsung. Sayur ini menyehatkan dan bisa juga diolah menjadi jus,” katanya, menjelaskan kepada anak-anak tentang betapa berharganya hasil kerja keras mereka.

Sebagai hadiah dari kunjungan ini, mereka masing-masing menerima segelas jus sayur yang segar, langsung dari hasil tanaman yang mereka lihat.

Kunjungan ini bukanlah yang pertama kali dilakukan di Gerai Energi. Sejak diresmikan pada tahun 2020, gerai ini telah menjadi tujuan bagi banyak sekolah dan masyarakat yang ingin belajar tentang urban farming.

Sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina EP Jambi Field, Gerai Energi berfungsi tak hanya sebagai pusat edukasi. Tapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal. Di tengah keterbatasan lahan di perkotaan, program ini menawarkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Afrianto, Pjs Head of Comrel & CID PHR Zona 1, menjelaskan setiap kunjungan seperti ini berkontribusi pada perputaran ekonomi warga. Biaya partisipasi peserta digunakan untuk mendukung kegiatan di gerai, serta membiayai program edukasi hidroponik yang dikelola oleh Kelompok Hidroponik Barokah.

“Ini adalah cara kami menggabungkan edukasi dan pemberdayaan ekonomi,” ungkapnya dengan penuh kebanggaan.

Anak-anak bersama tanaman hasil olahannya

Keberhasilan program ini tak hanya diakui masyarakat, tetapi juga oleh para ahli pemasaran. Pada ajang Marketing Excellence Awards, Pertamina EP Jambi Field dianugerahi penghargaan Local Economy Enhancement of The Year, sebuah prestasi yang mengukuhkan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan.

Afrianto merasa bersyukur atas pencapaian ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam setiap langkah yang diambil.

“Kolaborasi adalah kunci keberhasilan program ini,” tegasnya.

“Kami tidak bisa melakukannya sendiri. Masyarakat dan stakeholder adalah mitra kami dalam setiap langkah,”imbuhnya.

Seperti program Minerbal, yang sukses mengolah rempah lokal menjadi produk unggulan selama masa pandemi, Gerai Energi diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi kelompok dan masyarakat sekitar.

“Program tidak akan berhasil tanpa kolaborasi yang baik. Kami bangga dan berterima kasih kepada seluruh tim atas kerja keras mereka dalam menerapkan nilai AKHLAK, yaitu kolaborasi,” kata Afrianto, menutup kisah sukses ini dengan harapan yang lebih besar di masa depan.

Ketika siang menjelang dan kunjungan itu berakhir, anak-anak meninggalkan Gerai Energi dengan pengetahuan baru dan kenangan yang akan mereka bawa sepanjang hidup mereka. Mereka melangkah keluar dengan harapan, membayangkan dunia di mana setiap benih yang mereka tanam akan tumbuh menjadi pohon yang kuat dan memberi manfaat bagi semua.

Di tengah kota yang sibuk ini, mereka belajar bahwa masa depan yang lebih hijau dimulai dari satu benih kecil, satu pelajaran berharga, dan satu harapan yang tak pernah padam.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network