PTPN IV PalmCo Dorong Riset dan Teknologi Perkebunan Cerdas Lewat Research Day 2025

WIB
IST

JAKARTA — Subholding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), yakni PTPN IV PalmCo, mempertegas arah transformasi korporasi menuju industri perkebunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi melalui partisipasi aktif dalam Program Research Day 2025 yang digagas oleh PTPN Group.

Dengan mengusung tema “Research for Smart and Sustainable Plantation”, kegiatan ini menjadi ajang strategis bagi pelaku industri, akademisi, dan lembaga penelitian untuk memperkuat sinergi riset di bidang agribisnis. Tujuan utamanya adalah melahirkan inovasi yang tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendukung keberlanjutan dan efisiensi lingkungan.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menegaskan bahwa riset dan pengembangan (research and development/R&D) merupakan tulang punggung bagi daya saing industri kelapa sawit di era kompetisi global.

“Industri perkebunan tidak lagi bisa bertumpu pada praktik konvensional. Dibutuhkan ide-ide dengan pendekatan ilmiah dan berbasis data agar setiap keputusan bisnis memiliki dampak berkelanjutan, baik secara ekonomi maupun ekologis,” ujar Jatmiko.

Menurutnya, tantangan utama industri sawit saat ini bukan hanya menjaga produktivitas, tetapi juga memastikan keberlanjutan melalui efisiensi energi, manajemen limbah, serta adaptasi terhadap perubahan iklim. Karena itu, riset menjadi pilar transformasi korporasi menuju model perkebunan cerdas (smart plantation) yang menggabungkan teknologi digital, data analitik, dan prinsip ramah lingkungan.

PalmCo mendukung langkah PTPN Group menjadikan riset sebagai instrumen strategis yang bersifat aplikatif di lapangan. Sejumlah fokus penelitian diarahkan pada inovasi yang berdaya guna langsung, seperti:

  • Pemanfaatan limbah sawit menjadi energi terbarukan (biomassa dan biogas),
  • Pengembangan pupuk hayati dan biofertilizer untuk menekan penggunaan pupuk kimia,
  • Teknologi pengendalian hama alami berbasis mikroorganisme, serta
  • Peningkatan efisiensi pemupukan dan irigasi melalui sistem Internet of Things (IoT) di kebun.

“Melalui pendekatan riset terintegrasi, kita ingin membangun ekosistem agribisnis yang cerdas, efisien, dan selaras dengan prinsip ekonomi hijau,” tambah Jatmiko.

Langkah tersebut sejalan dengan visi PalmCo untuk menjadi perusahaan perkebunan modern yang tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga tangguh terhadap perubahan iklim dan berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-13 (Aksi Iklim) dan ke-15 (Ekosistem Daratan).

Senada dengan itu, Direktur Strategi dan Sustainability PTPN IV PalmCo, Ugun Untaryo, menilai kegiatan Research Day menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan arah bisnis perusahaan dengan agenda pembangunan hijau nasional.

“Riset berperan memastikan transformasi berjalan seimbang antara pertumbuhan bisnis dan tanggung jawab lingkungan. Melalui kolaborasi lintas sektor, kami berharap muncul inovasi yang tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga berdaya guna bagi masyarakat sekitar perkebunan,” tutur Ugun.

PalmCo menilai riset tidak hanya sebagai kegiatan akademik, tetapi sebagai alat pengambil keputusan strategis. Dengan riset yang kuat, kebijakan bisnis menjadi lebih terukur, transparan, dan berbasis data (data-driven decision making).

Rangkaian riset yang dikembangkan PalmCo diharapkan dapat mendukung program strategis nasional, antara lain hilirisasi pangan, peremajaan sawit rakyat (PSR), dan pengembangan energi terbarukan (bio-energi).
Dengan tata kelola riset yang terbuka dan kolaboratif, hasil penelitian diarahkan untuk memberikan dampak nyata terhadap peningkatan produktivitas, efisiensi biaya operasional, serta pelestarian lingkungan.

PalmCo juga mendorong transfer pengetahuan dari hasil riset kepada petani mitra dan masyarakat desa sekitar kebun, agar inovasi teknologi tidak hanya berhenti di level korporasi, tetapi menetes ke akar ekonomi rakyat.

Komitmen PalmCo terhadap riset dan inovasi juga menjadi bagian dari roadmap perusahaan menuju Industri Sawit 4.0, di mana digitalisasi, keberlanjutan, dan human capital menjadi tiga pilar utama.

Perusahaan mengintegrasikan hasil riset dengan berbagai platform digital internal seperti WePC (We Plan – We Control) untuk efisiensi penganggaran, serta sistem Integrated Plantation Management (IPM) yang memungkinkan monitoring produktivitas kebun secara real-time.

“Riset tanpa penerapan hanya akan jadi laporan di rak. Karena itu, kami memastikan setiap hasil riset dapat diterjemahkan menjadi kebijakan nyata yang berdampak langsung pada efisiensi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Ugun.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network