Geger Teori Baru Sriwijaya, Netizen Jambi Antusias: 'Berarti Bada Mising Rajo di Sini?'

WIB
IST

Geger. Perdebatan abadi Jambi vs Palembang soal takhta Kerajaan Sriwijaya kembali meletup di jagat maya. Dipicu paparan terbaru arkeolog UI yang 'menggugat' Palembang, kolom komentar media sosial sontak berubah jadi 'medan perang' adu argumen.

Tak butuh waktu lama, netizen langsung terbelah menjadi beberapa kubu.

Bagi kubu yang telanjur meyakini teori Palembang sebagai ibu kota, klaim baru ini dianggap tak lebih dari sensasi. Mereka menuding ada motif mencari panggung di balik upaya 'menulis ulang' sejarah yang sudah mapan.

Serangan ini datang salah satunya dari akun Riduan Kamil. Tanpa basa-basi, ia menuliskan cibiran tajamnya.

"Pengen tenar buat sejarah baru," semprotnya di kolom komentar.

Serangan skeptis itu langsung disambut oleh kubu antusias, yang diduga kuat berasal dari Jambi. Bagi mereka, klaim ilmiah ini seolah menjadi 'serpihan' harga diri dan kebanggaan lokal yang lama terpendam.

Akun elansyah652, misalnya, menuliskan kebingungan sekaligus kegembiraannya dengan dialek Jambi yang kental.

"Berarti bada mising rajo sriwijaya dulu di jambi bukan palembang awu ???" tulisnya, yang kira-kira berarti, "Berarti (maaf) buang air besar raja Sriwijaya dulu di Jambi, bukan Palembang ya?"

Di tengah 'perang' panas antara kubu skeptis dan kubu antusias, muncul kubu 'penengah'. Kubu ini tampaknya lelah dengan rivalitas abadi yang tak kunjung usai dan memilih mendinginkan suasana dengan humor.

Solusi 'win-win' pun ditawarkan akun HarvestMan.

"Sikok bagi duo lah ibu kota tu," selorohnya, menyarankan agar ibu kota Sriwijaya dibagi dua saja antara Jambi dan Palembang.

Sikap lelah tapi kocak juga ditunjukkan akun No one. Tak mau ikut pusing dengan perdebatan sejarah yang rumit, ia memilih pasrah.

"Terserah kendak la sano šŸ˜‚," tulisnya, yang berarti, "Terserah maunya ke sana."

'Perang' komentar ini pecah setelah Seminar Nasional "Kedigdayaan Melayu Jambi," Sabtu (8/11/2025). Dalam acara itu, Arkeolog UI Prof. Dr. Agus Aris Munandar memaparkan teori bahwa pusat Sriwijaya ada di Kawasan Arkeologi Muarojambi.

Prof. Agus menggugat teori Palembang dengan alasan minimnya peninggalan candi yang masif dan temuan catatan Biksu I-Tsing tentang 'fenomena tanpa bayangan' di khatulistiwa, yang menurutnya lebih cocok dengan lokasi Muarojambi.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network