Jambi - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi, Hj. Hesnidar Haris, SE (Hesti Haris), dianugerahi penghargaan bergengsi Lifetime Achievement dalam ajang Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jambi 2025.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi tertinggi atas dedikasi panjang istri Gubernur Jambi Al Haris tersebut. KPID menilai Hesti memiliki rekam jejak kuat dalam mendorong pemberdayaan keluarga, penguatan literasi, serta kontribusi nyata menciptakan ekosistem penyiaran yang sehat dan ramah keluarga di Jambi.
Selama memimpin TP PKK, Hesti dikenal aktif menginisiasi program edukasi keluarga dan pemanfaatan teknologi secara positif. Ia dinilai sukses memperluas kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dalam sambutannya, Hesti menyampaikan refleksi menarik mengenai perubahan drastis pola konsumsi media di tengah keluarga. Ia membandingkan tantangan orang tua dulu dengan masa kini.
"Dulu, kami selalu berpesan agar jangan memasang televisi di kamar anak karena khawatir mereka menonton hal-hal yang tidak bermanfaat. Tetapi sekarang kondisinya terbalik," ujar Hesti.
"Justru sekarang anak-anak jangan terlalu sering memegang handphone. Ayo kembali menonton televisi, pilih tayangan yang bermanfaat. Demi Allah, zaman sudah berubah, cara pikir kita pun ikut berubah," tambahnya menekankan pentingnya adaptasi pola asuh.

Suasana haru menyeruak ketika Hesti membagikan pengalaman masa mudanya yang sangat bergantung pada dunia penyiaran. Ia mengenang momen tahun 1992, usai lulus SMA, di mana kabar kelulusannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) justru pertama kali diketahui lewat siaran RRI.
"Orang satu kampung baru tahu saya lulus PNS dari radio. Waktu itu saya ikut tes diam-diam, bahkan orang tua saya tidak tahu," kenangnya.
Hesti menceritakan kondisi kampung halamannya di Kecamatan Jangkat kala itu yang sangat terisolir dari informasi.
"Di kampung saya sangat jauh dari fasilitas penyiaran. Tidak ada televisi, hanya satu yang dimiliki seorang pejabat, itu pun hanya menyala malam. Jadi sumber informasi kami ya radio," tuturnya.
Ia bahkan menceritakan perjuangan sang adik yang harus berjalan kaki selama satu hari satu malam hanya untuk menyampaikan kabar dari radio agar Hesti segera mengirimkan berkas kelulusan. Sebuah potret nyata betapa vitalnya peran penyiaran bagi masyarakat di wilayah terpencil pada masa itu.
Menutup sambutannya, Hesti menyampaikan rasa syukur mendalam. Ia berharap penghargaan ini menjadi pecut semangat bagi seluruh pihak untuk terus berkarya.
"Kami tidak pernah bekerja untuk mencari penghargaan, tetapi ternyata ada yang mengamati apa yang kita lakukan. Ini menyadarkan kita bahwa setiap kerja keras dinilai, dan semakin mendorong kami melakukan yang terbaik bagi masyarakat Provinsi Jambi yang kita cintai," ujarnya.
Tak lupa, Hesti juga memberikan apresiasi kepada para tokoh dan mitra yang selama ini berkolaborasi dalam perjalanan pengabdiannya. Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kualitas hidup keluarga Jambi dan mendorong penyiaran daerah yang edukatif serta berimbang.(*)
Add new comment