KERINCI – Ruas Jalan Lintas Sungai Penuh–Bangko kembali memakan korban. Sebuah mobil Toyota Pick Up Double Cabin BD 91 NZ dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal dan masuk ke jurang hingga terjun ke aliran sungai deras di Desa Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Peristiwa yang diperkirakan terjadi antara Senin malam hingga Selasa dini hari itu langsung menyita perhatian Polres Kerinci dan Polsek Batang Merangin, yang bergerak cepat ke lokasi begitu menerima laporan warga pada Selasa pagi.
Pengemudi kendaraan, Fredy (30), warga Kota Jambi, menjadi satu-satunya korban selamat dalam insiden ini. Saat dievakuasi, Fredy masih sadar meski mengalami luka ringan. Ia mampu memberikan keterangan awal kepada petugas mengenai kejadian nahas yang menimpa mereka.
Fredy menyebut kendaraan melaju dari arah Merangin menuju Sungai Penuh sebelum hilang kendali di tikungan menurun yang terkenal rawan di Muara Hemat.
Nasib berbeda dialami penumpang Yogi (30), warga Tebo. Ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Selasa pagi sekitar pukul 09.30 WIB.
Penemuan dilakukan oleh personel Polsek Sungai Manau di Desa Guguk, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin—beberapa kilometer dari titik jatuhnya kendaraan. Diduga kuat Yogi terbawa arus sungai sebelum tubuhnya tersangkut di area tersebut.
Jenazah langsung dibawa ke RSUD Merangin untuk kebutuhan visum dan pendampingan keluarga yang sudah berada di rumah sakit.
Satu penumpang lainnya, Alam (30), warga Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo, hingga kini masih hilang.
Tim gabungan dari Polres Kerinci, Polsek Batang Merangin, Polsek Sungai Manau, perangkat desa, dan warga membuka dua sektor pencarian: jalur sungai dan penyisiran darat.
Medan ekstrem menjadi tantangan tersendiri: tebing curam, jalan licin, serta arus sungai yang deras menyulitkan tim SAR memetakan pergerakan korban.
Penyisiran dilakukan pada titik-titik yang berpotensi menjadi lokasi korban tersangkut, seperti pusaran air, celah bebatuan, dan ranting kayu besar di sepanjang aliran.
Kasat Lantas Polres Kerinci, Iptu Into Sujarwo, S.AP, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan keterangan lanjutan dari korban selamat dan saksi lain untuk memastikan kronologi pasti kejadian.
“Pencarian korban masih terus dilakukan sejak pagi. Update perkembangan akan kami sampaikan setelah tim di lapangan mendapatkan informasi terbaru,” tegasnya.
Polisi juga menunggu proses evakuasi kendaraan untuk membantu penyelidikan lebih lanjut.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden maut di jalur perbukitan Kerinci–Bangko. Kombinasi tikungan tajam, kontur curam, minimnya penerangan, serta curah hujan yang tinggi membuat jalur ini masuk kategori “zona merah”.
Insiden ini menjadi pengingat bagi pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas pada malam hari maupun di tengah kondisi cuaca tidak bersahabat.
Moynafi
Add new comment