PPTB Klaim Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan Tembesi Legal

WIB
IST

Jambi – Ketua Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB), Asnawi Abdul Rachman, mengklarifikasi bahwa tongkang batu bara yang menabrak Jembatan Tembesi, Kabupaten Batanghari, bukanlah tongkang ilegal. Ia memastikan bahwa seluruh dokumen operasional tongkang tersebut lengkap dan sesuai dengan aturan.

“Kami pastikan tongkang yang terlibat insiden ini legal. Untuk tongkang pasti ada izinnya, dan dokumen operasionalnya lengkap,” ujar Asnawi kepada Jambi Link, Selasa (28/1/2025).

Asnawi menjelaskan tongkang itu statusnya sewa. Pemilik batu bernama Herman. Sedangkan pemilik tongkang bernama Jefri.

"Saya tidak hafal nama perusahaannya. Tapi, saya pastikan mereka legal, punya surat-surat lengkap,"tegas Asnawi.

Menanggapi kerusakan yang ditimbulkan akibat insiden ini, Asnawi, yang saat ini tercatat sebagai Ketua Umum PSTI itu menyatakan PPTB telah menggelar rapat bersama Asisten II Pemerintah Provinsi Jambi, Dinas Perhubungan, Ditpolairud, dan BPJN. Dalam rapat tersebut, PPTB menyatakan kesiapan kontraktor untuk bertanggung jawab penuh atas perbaikan fender Jembatan Tembesi.

“BPJN meminta fender jembatan diperbaiki. Kami sepakat untuk membuat fender yang lebih kuat dari sebelumnya. Kami akan melibatkan konsultan ahli yang ditunjuk BPJN agar perbaikan ini benar-benar matang dan tidak terjadi lagi insiden serupa,” tegas Asnawi.

Rencana perbaikan ini dijadwalkan akan dibahas lebih lanjut pada Kamis mendatang. Pihak BPJN memperkirakan biaya perbaikan mencapai Rp 3 miliar, yang akan ditanggung oleh kontraktor yang bertanggung jawab atas tongkang itu.

“Biaya perbaikan belum dihitung secara detail, tapi estimasinya sekitar Rp 2-3 miliar. BPJN juga meminta tambahan perbaikan untuk memastikan jembatan lebih kokoh, sehingga total biaya kemungkinan mencapai Rp 3 miliar. Kami dari PPTB siap membangun kembali fender tersebut,” lanjutnya.

Kapal Asis Jadi Pemicu Insiden

Asnawi menjelaskan bahwa insiden ini terjadi akibat kapal asis yang digunakan untuk membantu mengarahkan tongkang memiliki daya dorong yang terlalu kecil. Kapal asis itu, yang dikelola oleh warga, tidak memenuhi standar yang diperlukan untuk menangani tongkang bermuatan ribuan ton.

“Kapal asis yang digunakan hanya memiliki kekuatan 200 horse power (HP), padahal idealnya harus 700 HP untuk tongkang batu bara. Kapal asis yang kecil tidak mampu menahan tongkang saat mendekati jembatan, sehingga terjadi insiden ini,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pengelolaan kapal asis oleh warga yang dinilai tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

“Payung hukum untuk kapal asis sudah ada, tapi pengelola tidak mengikuti aturan. Kami sudah memanggil mereka untuk memastikan hal ini tidak terulang. Hari ini, kami akan kirim kapal asis dengan kekuatan lebih besar ke lokasi,” tambah Asnawi.

Asnawi menyebut bahwa insiden serupa tidak pernah terjadi ketika menggunakan kapal asis dengan daya dorong besar, seperti Nanriang.

“Kalau kapal asisnya besar seperti Nanriang, sudah lebih dari 10 tahun operasional tanpa pernah ada insiden,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, aktivitas angkutan batu bara melalui jalur sungai telah dihentikan sementara hingga perbaikan fender selesai dan sistem pengawasan diperketat.

“Kami sepakat untuk menghentikan sementara angkutan batu bara lewat sungai. Fokus kami sekarang adalah menyelesaikan perbaikan jembatan dan memastikan standar operasional kapal asis dipenuhi,” ujar Asnawi.

Langkah ini diharapkan menjadi solusi untuk mencegah kerusakan infrastruktur publik akibat operasional tongkang batu bara.

Meski PPTB telah menyatakan komitmen penuh, insiden ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Publik menuntut pemerintah dan PPTB segera menyelesaikan pembangunan jalur khusus batu bara agar konflik antara kepentingan ekonomi dan keselamatan masyarakat dapat diminimalisir.

“Tidak bisa terus seperti ini. Infrastruktur umum harus dilindungi. Jalur khusus batu bara harus segera direalisasikan,” ujar salah satu warga.

Apakah komitmen PPTB dan pemerintah akan terwujud? Waktu yang akan membuktikan.(*)

Comments

Permalink

Bukan salah asis lah, posisi yg dpan yg narik yg nyenggol sdangkan asis itu mndorong bagian blakang, kalau gk ada asis d blkg itu smpai blkg tongkang bs nyenggol jembatan, dan bisa roboh, ni cerita nya mau nyalahin usha masyarakat yg pny kapal asis, kapten kapal penarik tongkang sdh ngaku salah kok, main alus dkit bisa kali ya hahaa logika saja, skrg ktnya mau d kirim kapal besar untuk asis, salah kawan kapal bsar dikirim lah untuk yg narik tongkang bukan untuk asis, buat apa asis kapal bsar kalau yg narik kapal kecil dan kapten kapal yg narik itu dikasih lah pelatihan mgkn bisa 3 bulan sekali, biar gak nabrak trs jgn nyalahkan asis klw kapten kapal penarik blm mahir d sruh kiri mlah nganan.

Permalink

Asnawi ketua PPTB ini yg brcerita d berita ini gak ada d lapangan pas kejadian kok, jd cerita nya dongeng apa gimana nih

Permalink

Coba lihat vidio yg nyenggol bagian depan kan bkan bagian belakng, kita tutup saja jalan untuk tongkang jalur air biar lega, soal nya asnawi ini menggiring opini seolah2 kapal asis yang salah, padahal beliau tdk ada d lapangan saat insiden. Kelihatan sekali berpihak ke pengusaha tambang saja, dan mengkambinghitamkan usaha warga agar asis bisa d monopoli oleh pengusaha tambang, jadi dg begitu keuntungan kembali ke PPTB, masyarakat hanya jadi penonton saja.

Permalink

Kejadian menabrak di aurduri I pada nov 2024 si Asnawi ini TDK ada menyalahkan kapal asis, kenapa?
Karena kapal asis dikelola pptb.
Mikir..!

Permalink

Tutup saja lah tdk akan diberi solusi jalan atas jalan bawah sama sja, masyarakat dg masyarakat jg yg d adu domba, sopir truk dalam dan sopir truk luar daerah contohnya (d adu domba), dan banyak lagi lainnya. jgn mau d adu domba,mreka yg dpt keuntungan, msyarakat yg cari sesuap nasi yg d adu domba petinggi2 dibungkam rupiah

Permalink

Asis yg dekelola oleh perusahaan nanriang selama lebih 10 th tidak perna terjadi insiden, dasar buta mata buta hati ditutup oleh rupiah, bacalah sejarah jangan asal bacot, belajar dulu UUD kelauta dan perairan apa defenisi asis, dasar butang!

Permalink

Asis yg dekelola oleh perusahaan nanriang selama lebih 10 th tidak perna terjadi insiden, dasar buta mata buta hati ditutup oleh rupiah, bacalah sejarah jangan asal bacot, belajar dulu UUD kelauta dan perairan apa defenisi asis, dasar butang!

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network