Sungai Penuh – Situasi penanganan sampah di Kota Sungai Penuh semakin memprihatinkan, dengan volume sampah yang mengalami peningkatan sebanyak 40 hingga 50 ton per minggu. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pembuangan sampah sembarangan dan kurangnya armada pengangkut sampah yang memadai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sungai Penuh, Rahman Wahyu Dedi, mengungkapkan bahwa peningkatan volume sampah tersebut terutama berasal dari limbah rumah tangga masyarakat. "Volume sampah di Kota Sungai Penuh mengalami peningkatan sebanyak 40 hingga 50 ton per minggunya. Sampah dengan berbagai jenis dan ukuran disebabkan dari limbah rumah tangga masyarakat Kota Sungai Penuh," ujar Rahman Wahyu Dedi pada Kamis (25/07).
Selain faktor limbah rumah tangga, minimnya armada pengangkut sampah di Kota Sungai Penuh juga menjadi salah satu penyebab utama tumpukan sampah yang semakin menggunung. Wahyu Rahman Dedy menjelaskan bahwa idealnya Kota Sungai Penuh membutuhkan 18 hingga 20 jalur tempat pembuangan sampah. Namun, karena keterbatasan armada, saat ini hanya tersedia 13 jalur pembuangan.
"Dengan keterbatasan armada, maka jalur pembuangan sampah di Kota Sungai Penuh mengalami pengurangan, yaitu sebanyak 13 jalur. Sehingga sampah di Kota Sungai Penuh mengalami peningkatan," jelas Wahyu Rahman Dedy.
Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sungai Penuh menghimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat lebih menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan volume sampah yang terus meningkat.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Sungai Penuh, agar dapat menjaga lingkungan dengan selalu membuang sampah di tempat yang telah disediakan, sehingga dapat mengurangi penumpukan volume sampah di Kota Sungai Penuh,” tandasnya.
Peningkatan volume sampah yang signifikan ini menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Kota Sungai Penuh dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Diharapkan dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat serta penambahan armada pengangkut sampah, masalah ini dapat segera teratasi.(*)
Add new comment