Minggu dini hari, 19 Januari 2025. Hujan yang turun sepanjang malam menyisakan genangan di jalan-jalan Kota Jambi. Di dekat Menara Air, keheningan dini hari terpecah oleh suara keras tabrakan beruntun. Tiga mobil hitam yang terparkir rapi di pinggir jalan tiba-tiba dihantam dari belakang oleh sebuah mobil putih yang melaju tak terkendali.
Dalam rekaman CCTV yang kemudian viral di media sosial, insiden itu terjadi sekitar pukul 00.53 WIB. Kamera merekam mobil putih itu datang dari kejauhan sebelum menabrak tiga mobil yang diam. Tak lama setelahnya, warga sekitar bergegas mendekat, penasaran sekaligus khawatir.
Di balik kemudi, seorang wanita muda tampak terkulai lemah. Kepalanya tertunduk, tubuhnya limbung, dan setiap gerakannya menggambarkan seseorang yang kehilangan kendali atas dirinya. Beberapa warga mencoba membantunya keluar dari mobil. Di luar, suasana riuh dengan bisik-bisik prihatin dan kecaman.
"Dia mabuk, kelihatannya habis dari tempat dugem," bisik salah seorang saksi yang terekam dalam video unggahan akun Instagram @infoanakjambi.
Wanita itu, yang disebut-sebut masih di bawah pengaruh alkohol, diyakini baru saja pulang dari pesta malam. Pengaruh alkohol, jalan basah, dan mungkin kelelahan menjadi kombinasi maut yang membawa petaka di malam itu.
Viralnya video ini mengundang gelombang reaksi di dunia maya. “Kalau mabuk jangan nyetir. Untung nggak ada korban jiwa,” tulis salah satu pengguna Instagram. Komentar lain menyoroti nasib mobil-mobil yang rusak parah. “Kasihan pemilik mobil. Parkir rapi, malah dihantam begitu saja.”
Namun, lebih dari sekadar kecelakaan, insiden ini menjadi cermin dari kecerobohan yang sering berujung fatal. Mengemudi dalam keadaan mabuk tak hanya membahayakan pelaku, tapi juga merugikan orang lain.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Tetapi sorotan publik telah jelas: aksi sembrono seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Bagi warga Jambi, insiden di dekat Menara Air itu bukan hanya soal mobil yang ringsek atau wanita mabuk, tetapi tentang betapa mudahnya sebuah malam biasa berubah menjadi tragedi yang meninggalkan kerusakan—baik pada kendaraan maupun rasa percaya diri manusia di balik kemudi.
Kini, hanya waktu yang akan menunjukkan, apakah ini akan menjadi sekadar cerita viral yang dilupakan, atau pelajaran penting yang benar-benar membekas di benak masyarakat Kota Jambi.(*)
Add new comment