Pengeroyokan Siswa SMAN 1 Kerinci: Empat Pelaku Diamankan, Keluarga Tuntut Keadilan

WIB
IST

Kerinci – Kasus pengeroyokan terhadap Rafa, siswa SMAN 1 Kerinci, terus menjadi perhatian publik. Dalam kejadian yang berlangsung pada Jumat (24/1/2025) di Hiang, Rafa menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok siswa yang mengakibatkan dirinya harus dirawat intensif di Rumah Sakit MH Thalib Sungai Penuh. Hingga kini, polisi telah mengamankan empat dari tujuh pelaku yang terlibat.

Peristiwa pengeroyokan terjadi secara tiba-tiba ketika sekelompok siswa menyerang Rafa tanpa peringatan. Berdasarkan keterangan saksi, Rafa, yang baru saja menjalani operasi, tak berdaya melawan serangan dari kelompok tersebut. Ia hanya bisa berusaha melindungi kepala saat dipukuli hingga tersungkur. Kondisi ini membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani visum dan perawatan lebih lanjut.

"Jumlah mereka terlalu banyak. Rafa hanya bisa pasrah melindungi bagian kepalanya," ungkap Yeni Volya AR, ibu korban, dengan nada sedih.

Kapolres Kerinci AKP Very Prasetyawan memastikan bahwa kasus ini telah ditangani secara serius oleh pihak berwenang. "Iya, sudah kita tangani," tegasnya saat dikonfirmasi media.

Dukungan dari keluarga korban pun disampaikan dengan apresiasi terhadap respon cepat polisi. "Alhamdulillah, beberapa pelaku telah diamankan oleh Polres Kerinci. Kami berharap kasus ini ditangani hingga tuntas," tambah Yeni.

Keluarga korban berharap penanganan kasus ini dapat memberikan efek jera, baik bagi para pelaku maupun siswa lainnya. "Kami meminta agar pelaku diproses secara hukum sehingga insiden serupa tidak terulang lagi," ujar Kepala Desa Bunga Tanjung, Edia Satria, yang juga mendukung langkah keluarga korban.

Kepala Sekolah SMAN 1 Kerinci, Zulhadimi, menyatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian. "Kami telah berkoordinasi dengan Polsek Sitinjau Laut untuk memastikan bahwa kasus ini ditangani sesuai prosedur hukum," katanya.

Kasus pengeroyokan ini memicu kecaman luas dari masyarakat. Banyak pihak menuntut agar aparat dan lembaga pendidikan bersinergi untuk mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah. "Harus ada sanksi tegas, baik dari pihak hukum maupun pihak sekolah, agar memberikan pelajaran kepada siswa lain," ujar seorang warga setempat.

Sementara itu, Rafa masih menjalani perawatan untuk memulihkan kondisinya. Keluarga berharap keadilan bisa ditegakkan, dan insiden ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk lebih peduli pada keselamatan siswa di lingkungan sekolah.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network