Stabil dan Bertumbuh: OJK Laporkan Kinerja Sektor Keuangan Jambi Semakin Tangguh

WIB
Ist

JAMBI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat kinerja industri jasa keuangan pada triwulan pertama 2025 tetap stabil dan menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Dalam laporan yang dirilis Senin (26/5/2025), OJK menegaskan bahwa sektor perbankan menjadi tulang punggung utama pertumbuhan ekonomi daerah, dengan penyaluran kredit yang meningkat sebesar 6,52 persen secara tahunan (yoy).

Pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan kredit untuk pembelian peralatan rumah tangga dan aktivitas konsumsi masyarakat yang kembali menggeliat pasca masa tekanan ekonomi global.

"Kredit Bank Umum (BU) per Maret 2025 tumbuh sebesar 6,78 persen yoy menjadi Rp 54,90 triliun," ungkap Kepala OJK Jambi Yan Iswara Rosya.

DPK perbankan juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,07 persen yoy, dengan porsi peningkatan tertinggi justru berasal dari perbankan syariah yang tumbuh spektakuler 49,94 persen yoy menjadi Rp 5,38 triliun. Ini menandakan tren positif kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan berbasis syariah di Jambi.

Kredit syariah sendiri tumbuh signifikan hingga 15,58 persen yoy, mencapai Rp 6,40 triliun, jauh mengungguli pertumbuhan konvensional yang berada di angka 5,72 persen.

Meski Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum di Jambi tergolong tinggi yakni 115,34 persen (lebih tinggi dari rerata nasional 89,01 persen), namun tingkat kredit bermasalah atau NPL justru terjaga pada angka rendah, yakni 1,78 persen – jauh di bawah batas psikologis nasional 2,14 persen.

Distribusi kredit masih didominasi oleh kredit konsumsi sebesar 42,61 persen, disusul investasi (29,15 persen) dan modal kerja (28,24 persen). Secara struktural, penyaluran kredit kepada UMKM tercatat sebesar 46,61 persen, menjadi cerminan nyata dari arah kebijakan inklusi keuangan yang didorong pemerintah.

"Kredit rumah tangga (termasuk multiguna) mendominasi di angka 28,71 persen, disusul sektor pertanian 28,51 persen, dan perdagangan 15,53 persen," lanjut Yan.

Di sisi lain, kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menunjukkan tren beragam. DPK tumbuh sebesar 3,41 persen yoy menjadi Rp 949,55 miliar, namun penyaluran kredit justru menurun 5,62 persen menjadi Rp 1,06 triliun. LDR BPR tercatat 84,07 persen dengan NPL cukup tinggi di angka 16,05 persen.

Meski demikian, BPR masih memainkan peran penting dalam pembiayaan UMKM, dengan porsi penyaluran sebesar 83,79 persen dari total kredit.

OJK Jambi juga menekankan pentingnya peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam memperluas akses masyarakat ke layanan keuangan formal. Program edukasi literasi keuangan terus didorong agar pertumbuhan ekonomi daerah bisa lebih inklusif.

"Keuangan bukan hanya soal angka. Ia soal kesejahteraan masyarakat. Dan di Jambi, semua indikator bergerak ke arah yang benar," tegas Yan.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network