Tender SPAM Sungai Puri Bungo Rp 1,2 Miliar Mendadak Diperpanjang, Ada Apa?

WIB
IST

Praktik lancung masalah tender juga menyeruak di Kabupaten Bungo. Temuan tim kami di Bungo, tender proyek Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan Desa Sungai Puri, senilai Rp 1,26 miliar menunjukkan gejala masalah.

Sejumlah kejanggalan mulai terdeteksi. Diawali pada tahap evaluasi dokumen, yang mengalami perubahan jadwal secara mendadak. Lalu terlihat selisih HPS yang tak masuk akal, hingga penawaran ekstrem yang patut dicurigai sebagai alat manipulasi kompetisi.

Tender ini awalnya dijadwalkan untuk evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis, dan harga pada 13–19 Juni 2025, dengan batas akhir pukul 16.00 WIB. Namun, secara mendadak Pokja memperpanjang jadwal hingga 24 Juni 2025. Hanya satu jam sebelum batas waktu berakhir.

Sumber internal Jambi Link dari kalangan kontraktor menyebut perubahan ini sangat janggal.

“Biasanya kalau molor, hanya 2 atau maksimal 3 hari. Tapi ini sampai 5 hari. Ada apa ini?” ujar narasumber yang meminta namanya disamarkan.

Ia menilai Pokja harusnya punya cukup waktu untuk mengevaluasi, apalagi hanya 6 peserta yang mengajukan penawaran dari total 37 pendaftar.

"Kalau molornya karena faktor teknis, kenapa tidak dijelaskan rinci di pengumuman? Atau jangan-jangan sedang ‘dibereskan’ supaya hasilnya sesuai target?” lanjutnya curiga.

Modus seperti ini lazim terjadi dalam tender yang tengah “disesuaikan hasilnya”. Entah karena dokumen belum klop, ada tekanan dari luar, atau Pokja masih menunggu ‘instruksi pemenang’.

Pagu proyek ini adalah Rp 1.260.000.000. HPS proyek: Rp 1.259.997.000. Selisih Rp 3.000 atau 0,0002%. Selisih yang terlalu presisi ini menimbulkan dugaan kuat bahwa HPS disusun bukan berdasarkan survei pasar objektif, melainkan “menyesuaikan” dengan harga peserta tertentu yang sudah dikondisikan sejak awal.

Jenis kontrak ini memang legal, tetapi membuka celah rawan. Mulai dari volume pekerjaan bisa diakali. Item-item tak terpantau bisa dimanipulasi. Dalam proyek yang sudah diarahkan sejak awal, pola ini kerap jadi pintu masuk rekayasa pelaksanaan di lapangan.

Penawar: Banyak Daftar, Sedikit Masuk

NoPerusahaanHarga PenawaranSelisih dari HPS
1CV. Bangun Sarana MandiriRp 1.037.255.582-17,66%
2BASTON PILLAR BARAKARSARp 1.129.545.049-10,36%
3GUNUNG SAGO PERKASARp 1.154.957.734-8,31%
4CV. ARANTA TRIAS UTAMARp 1.157.383.588-8,15%
5CV. SEKUNDANGRp 1.181.510.807-6,23%
6CV. DEVI CIPTA KONSTRUKSIRp 1.236.901.051-1,83%

Dari 37 pendaftar, hanya 6 perusahaan yang memasukkan penawaran. Fenomena ini menunjukkan pola pembatasan partisipasi diam-diam atau persekongkolan horizontal antar penyedia, di mana hanya segelintir yang “disiapkan” untuk bersaing formal.

Kejanggal yang paling mencolok terlihat pada penawaran yang diajukan CV. BSM. Perusahaan ini mengajukan penawaran Rp 1.037.255.582, atau 17,66% lebih rendah dari HPS. Angka ini terlalu curam untuk proyek SPAM, yang biasanya punya biaya tetap tinggi seperti pipa HDPE, valve, dan sistem distribusi desa.

Dalam proyek SPAM, angka ini nyaris mustahil bisa menguntungkan. SPAM melibatkan material berat (pipa HDPE, sambungan, valve), biaya transportasi desa, serta harga BBM yang naik di semester II 2025.

“Kalau mereka benar-benar serius mau kerjakan proyek ini, mustahil untung. Yang ada malah buntung,” ujar sumber Jambi Link.

Ia mencurigai CV BSM hanya dijadikan “penggugur wajib”. Dimunculkan untuk terlihat kompetitif, lalu digugurkan karena tidak rasional.

CV. BSM bukan pemain sesungguhnya. Muncul indikasi mereka disiapkan hanya untuk mengisi syarat jumlah peserta, dan akan digugurkan dengan alasan penawaran tak wajar atau dokumen "kurang 1 halaman." Skema ini biasa dipakai agar pemenang sesungguhnya terlihat “masuk akal” dan terhindar dari kecurigaan.

MasalahRegulasi DilanggarImplikasi
Evaluasi molor tanpa urgensiPerpres 12/2021 Pasal 27Kinerja Pokja bisa dilaporkan ke APIP
Perubahan jadwal dadakanPerlem LKPP 12/2021Dugaan intervensi proses tender
HPS nyaris sama dengan paguPP 16/2018 Pasal 7Potensi pengondisian penyedia
Manipulasi harga satuanUU No. 1/2004Risiko kerugian negara saat pelaksanaan

Kondisi ini adalah warning untuk Pokja. Jangan coba-coba berani main api. Tender SPAM Sungai Puri ini menunjukkan gejala tender bermasalah. Jadwal evaluasi yang diubah mendadak, selisih HPS nyaris nol, terlalu presisi. Penawaran terendah tak masuk akal, diduga boneka.

Jika tidak diawasi ketat, proyek ini berisiko besar menghasilkan pemenang bermasalah, dan akan berujung pada kerugian negara saat pelaksanaan fisik.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network