Deadline 30 Desember, Proyek Turap BNPB Tebo Rp 20 M Terbelit Isu 'Spek' Miring, BPKP diminta Audit!

WIB
IST

Tebo - Proyek pembangunan turap (tanggul sungai) di Desa Pagar Puding, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, yang menelan dana hibah BNPB senilai lebih dari Rp 20 miliar, kembali memantik kontroversi. Menjelang batas akhir kontrak, desakan keras muncul agar pembayaran sisa anggaran kepada rekanan tidak dilakukan sembarangan.

Ketua Rumah Juang Rampas 08 Tebo, M. Husni, mewanti-wanti Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) agar tidak serta-merta mencairkan dana hanya bermodalkan laporan progres dari konsultan pengawas.

"PPK jangan asal bayar sesuai progres yang berasal dari laporan konsultan pengawas saja. Untuk menghindari kerugian negara, kita menyarankan PPK agar menyurati BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) untuk melakukan audit khusus," tegas Husni, Kamis (25/12/2025).

Kekhawatiran Husni bukan tanpa alasan. Berdasarkan jejak digital dan catatan pemberitaan lokal, proyek turap di lokasi ini memiliki sejarah kelam. Pada tahun 2014, proyek serupa di lokasi yang sama pernah gagal dan longsor, menyisakan kekecewaan mendalam bagi warga.

Untuk proyek tahun 2025 ini, yang dikerjakan oleh KSO PT Pulau Bintan Bestari dan PT Selaras Restu Abadi, sejumlah isu teknis sempat mencuat ke publik. Mulai dari pemotongan tiang pancang (sheet pile) karena tanah keras, hingga masalah teknis "cembungan" pada dinding turap yang sempat diakui pihak BPBD beberapa waktu lalu.

"Ya, biar tidak terjadi kerugian negara. Karena waktu tinggal sedikit, dan dugaan saya banyak yang di luar spek," tambah Husni. Ia meminta hasil audit independenlah yang harus menjadi dasar pembayaran final.

Menanggapi sorotan tersebut, pihak BPBD Tebo mengklaim pekerjaan fisik sudah hampir rampung. Sekretaris BPBD Tebo, Ahmad Rony, menyebut progres di lapangan sudah menyentuh angka 94 persen per tanggal 21 Desember lalu.

"Fisik sudah 94 persen, pembayaran terealisasi 65 persen, tinggal finishing saja. Selain itu ada pengecoran rabat beton sepanjang 160 meter," jelas Rony.

Rony juga menegaskan pihaknya telah menginstruksikan kontraktor untuk menambah tenaga kerja dan alat berat guna mengejar deadline yang jatuh pada 30 Desember 2025.

"Saya lihat pekerja sudah ditambah, alat berat juga sudah masuk untuk percepatan. Kami optimis selesai tepat waktu," pungkasnya.

Meski optimisme didengungkan pemerintah, publik Tebo kini menanti pembuktian di detik-detik akhir tahun: apakah proyek puluhan miliar ini akan berdiri kokoh atau kembali menyisakan masalah hukum di kemudian hari.(*)

Sumber : https://mitramabes.com/proyek-turap-hibah-bnpb-rp20-m-di-pagar-puding-disorot-rampas-08-minta-audit-bpkp/

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network