Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mandiri Pasir Putih, Kota Jambi, mendapat kunjungan istimewa dari Kantor Staf Presiden (KSP). Kunjungan ini jadi bentuk apresiasi atas keberhasilan SPPG sebagai role model pengembangan dapur gizi di perkotaan.
SPPG yang berada di bawah naungan Yayasan Olivia Alanisasi bagi Pendidikan, dengan perwakilan di Jambi Ibu Pratiwi Annisa, dinilai berhasil mengembangkan sistem dapur sehat berbasis standar nasional.
Dalam kunjungan KSP, fasilitas dapur diperiksa secara langsung. Semua peralatan sudah sesuai dengan standar BGN (Baku Gizi Nasional).
Tak hanya itu, sistem pengolahan limbah (IPAL) di dapur ini juga dipastikan memenuhi standar pengolahan air limbah domestik.

Air yang digunakan dalam proses dapur difilter sebanyak dua kali untuk menjamin kemurnian dan kebersihannya.
Menurut tim KSP, SPPG Mandiri Pasir Putih layak dijadikan model pembangunan dapur gizi skala kota. Konsepnya dinilai ideal untuk direplikasi di wilayah perkotaan lain di Indonesia.
Tim KSP mengapresiasi konsistensi dan inovasi tim SPPG dalam mengelola dapur yang tidak hanya higienis, tapi juga memperhatikan aspek edukasi gizi, sanitasi, dan lingkungan.
SPPG Mandiri Pasir Putih membuktikan bahwa pelayanan gizi berkualitas bisa dimulai dari komunitas.
Perwakilan Yayasan Olivia Alanisasi bagi Pendidikan di Jambi, Pratiwi Annisa, angkat bicara usai kunjungan Kantor Staf Presiden (KSP) ke SPPG Mandiri Pasir Putih, Kota Jambi, Rabu (9/7/2025).
Menurutnya, dapur gizi yang dibangun ini bukan hanya soal makanan, tapi menyangkut kesadaran, sanitasi, dan masa depan anak-anak.
“Dapur ini bukan sekadar tempat masak. Ini ruang belajar, ruang hidup, dan ruang kolaborasi,” ujar Pratiwi.
Ia menyebut, kunjungan dari KSP jadi energi positif agar program ini bisa direplikasi di tempat lain.
“Kami senang KSP melihat langsung prosesnya. Karena yang kami kerjakan ini bisa jadi pola—bukan hanya untuk Jambi, tapi juga untuk daerah lain,” tambahnya.
Pratiwi juga menekankan bahwa dapur ini dibangun dengan sistem pengolahan air limbah (IPAL) yang sesuai standar, dan semua air yang digunakan sudah difilter dua kali.
“Kami tidak ingin hanya sehat dari makanannya, tapi juga dari lingkungan kerjanya,” jelasnya.
Pratiwi mengucapkan terima kasih kepada tim relawan, tenaga dapur, dan masyarakat sekitar yang terus mendukung operasional SPPG Mandiri.
“Kami percaya, perubahan besar itu dimulai dari dapur yang kecil tapi serius,” pungkasnya.(*)
Add new comment