Sebuah proyek pendidikan monumental dengan anggaran fantastis akan segera terwujud di Provinsi Jambi. Tak tanggung-tanggung, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) menggelontorkan dana sebesar Rp 472,4 miliar untuk Pembangunan Sekolah Rakyat.
Proyek ini bukan sekadar bangunan, melainkan sebuah gagasan besar untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas.
Proyek yang didanai oleh APBN dengan skema tahun jamak 2025-2026 ini akan menjadi salah satu pembangunan strategis terbesar di Jambi. Pembangunan akan dilaksanakan di dua lokasi, yakni di Kota Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Lahirnya proyek Sekolah Rakyat ini berawal dari gagasan Presiden RI dalam Rapat Terbatas pada 3 Januari 2025. Tujuannya sangat mulia, membangun sekolah khusus untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu sebagai wujud nyata peran negara dalam mengentaskan kemiskinan.
Sekolah ini dirancang sebagai Center of Excellence yang tidak hanya mengutamakan akademis, tetapi juga pembentukan karakter, kepribadian luhur, dan kepemimpinan.
"Sekolah ini dirancang untuk mencetak agen perubahan dari keluarga miskin untuk membantu mereka mencapai kehidupan yang lebih baik," tulis dokumen tersebut.
Lebih dari itu, kurikulumnya akan mengintegrasikan pelatihan keterampilan, literasi keuangan, dan wirausaha sosial. Pendekatan holistik ini bertujuan membangun kapasitas keluarga miskin agar lebih mandiri dan berdaya, bukan sekadar memberikan bantuan langsung.
Pembangunan Sekolah Rakyat Jambi akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Jambi. Dari total pagu Rp 472,4 miliar, kebutuhan anggaran untuk tahun 2025 dialokasikan sebesar Rp 106,3 miliar.
Proyek ini dikebut pengerjaannya dan ditargetkan selesai pada bulan Juni 2026, sehingga siap untuk dimanfaatkan pada Tahun Ajaran 2026/2027.
Skala proyek ini benar-benar masif. Pembangunan tidak hanya mencakup gedung sekolah, tetapi sebuah kompleks terpadu yang akan menjadi pusat kegiatan siswa dan guru. Berikut rincian fasilitas yang akan dibangun:
- Gedung Pendidikan: Gedung SD, SMP, dan SMA.
- Asrama dan Hunian: 4 Gedung Asrama Putri, 4 Gedung Asrama Putra, 2 Gedung Rusun Guru, dan sebuah Guest House.
- Fasilitas Ibadah: Masjid dan Gedung Ibadah.
- Sarana Penunjang: Gedung Serbaguna, Kantin SD, Kantin SMP-SMA, Gudang dan Dapur, Rumah Pompa, Rumah Genset, hingga Pos Keamanan.
- Area Terbuka: Lapangan olahraga dan pekerjaan lansekap untuk penghijauan.
Pembangunan fasilitas lengkap ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan sebuah ekosistem pendidikan yang ideal demi melahirkan generasi unggul yang mampu mengangkat kesejahteraan keluarganya di masa depan.
Berdasarkan data di laman SPSE, tender proyek ini ternyata sempat diulang. Proses lelang yang baru resmi diumumkan pada 3 Oktober 2025 ini kini memasuki tahap pengumuman pascakualifikasi.
Dalam keterangan resmi, alasan pengulangan tender adalah karena "Ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan atau Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah".
Langkah ini mengindikasikan keseriusan pemerintah untuk memastikan lelang proyek bernilai hampir setengah triliun rupiah ini berjalan sesuai aturan, transparan, dan tanpa celah kesalahan.
Berbeda dengan proyek-proyek skala kecil, tender Pembangunan Sekolah Rakyat ini secara tegas menetapkan kualifikasi Usaha Besar. Artinya, hanya kontraktor-kontraktor kelas kakap dengan modal dan pengalaman mumpuni yang bisa ikut bertarung.
Syarat yang ditetapkan pun sangat ketat. Perusahaan peserta wajib memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) untuk Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pendidikan (BG007 KBLI 2015 atau BG006 KBLI 2020), serta memiliki Kemampuan Dasar (KD) yang memadai berdasarkan pengalaman proyek sebelumnya.
Selain itu, peserta juga diwajibkan mengantongi Sertifikat Manajemen Mutu, Manajemen Lingkungan, dan Sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), yang menunjukkan standar tinggi yang diharapkan dari pemenang tender.(*)
Add new comment