Batanghari - Gebrakan besar untuk ketahanan pangan nasional datang dari Kabupaten Batanghari, Jambi. Tak main-main, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian menunjuk daerah ini sebagai lokasi program strategis cetak sawah rakyat seluas 783,11 hektar.
Program ambisius ini bertujuan 'menyulap' lahan-lahan potensial menjadi area persawahan baru yang produktif. Tujuannya jelas: memperluas lumbung pangan dan memperkuat stok pangan nasional.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Panganan Pertanian dan Perikanan Batanghari, Roma Uliana, menegaskan bahwa program ini adalah inisiatif penuh pemerintah pusat untuk membuka lahan pertanian baru.
"Jadi lokasi-lokasi yang berpotensi untuk dibuka menjadi lahan sawah, akan dibantu pemerintah," jelas Roma.
Penting dicatat, lahan yang dibuka ini adalah lahan baru, bukan bagian dari lahan baku sawah (LBS) yang sudah ada. "Syarat untuk cetak sawah tuh, dia harus di luar LBS yang 8.000 (hektar) ini," tegasnya.
Tak berhenti di situ, Roma juga membocorkan adanya harapan baru. Pihaknya mengincar "lahan-lahan tidur" untuk dihidupkan kembali melalui program rehabilitasi sawah, yang diharapkan bisa meluncur pada 2026 mendatang.
Proyek raksasa 783 hektar ini akan tersebar di tujuh kecamatan yang siap menjadi sentra pangan baru:
- Kecamatan Batin 24: 225,78 hektar
- Kecamatan Muara Bulian: 198,48 hektar
- Kecamatan Muara Tembesi: 134,27 hektar
- Kecamatan Mersam: 93,34 hektar
- Kecamatan Marosobo Ulu: 76,15 hektar
- Kecamatan Marosobo Ilir: 30,79 hektar
- Kecamatan Pemayung: 24,30 hektar
Langkah ini menunjukkan keseriusan Batanghari untuk menjadi salah satu pilar utama ketahanan pangan di Jambi.(*)
Add new comment