Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Jambi kembali menetapkan Muhammad Fadhi Arief sebagai ketua partai. Bupati Batang Hari itu terpilih secara aklamasi lewat Musyawarah Wilayah (Muswil), yang digelar ahad 28 Desember 2025, di Kota Jambi.
Terpilihnya Fadhil secara aklamasi bukanlah sebuah kebetulan. Itu menjadi indikasi legitimasi kepemimpinan Fadhil yang begitu kuat sehingga menutup celah bagi kompetitor. Seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) pemilik suara dari Kabupaten Kerinci hingga Tanjung Jabung Timur sepakat bulat memberikan mandat kembali kepadanya.
Tak ada riak. Tak ada interupsi. Dan tak ada "kursi terbang". Muswil berlangsung guyub dan aman. Persetujuan aklamasi ini, seperti yang ditegaskan Hurmin, Ketua PPP Sarolangun yang juga Bupati Sarolangun, didasari oleh satu fakta prestasi.
Menurutnya, Laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus periode 2021–2026 diterima dengan apresiasi tinggi. Para kader menilai Fadhil berhasil melakukan transformasi radikal terhadap PPP Jambi, dari partai pelengkap menjadi partai penentu (deciding factor) dalam konstelasi politik di Provinsi Jambi.
Sesaat setelah palu sidang diketuk, Fadhil Arief memberikan pernyataan pers. Berbeda dengan politisi yang kerap terjebak pada retorika ideologis abstrak, Fadhil langsung menyentuh aspek teknokratis pemerintahan.
"Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus melalui perencanaan yang matang," tegas Fadhil.
Kalimat ini sederhana namun sarat makna. Fadhil, yang memiliki latar belakang birokrat tulen (pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah), sedang menegaskan posisinya bukan sekadar sebagai ketua partai, tetapi sebagai "Bapak Pembangunan".
Ia mengirimkan sinyal bahwa PPP di bawah kendalinya adalah partai yang berorientasi pada karya nyata dan solusi teknis atas masalah kemiskinan dan kesejahteraan di Jambi.
“Muswil ini menjadi kesempatan kita untuk memperbaiki diri dan menyusun kepengurusan yang kuat hingga tingkat bawah. Setelah ini akan dilanjutkan dengan muscab untuk mencari pengurus yang loyal dan siap bekerja,” ujarnya.
Di tingkat akar rumput, terpilihnya kembali Fadhil disambut dengan euforia yang beralasan. Wawancara dengan sejumlah kader di lokasi Muswil menunjukkan adanya kebanggaan kolektif. Bagi mereka, Fadhil adalah simbol kebangkitan.
Ada pergeseran paradigma yang dirasakan oleh kader muda. Fadhil dinilai berhasil me-rebranding PPP. Jika sebelumnya partai ini identik dengan pemilih tua dan konservatif, di bawah Fadhil, PPP Jambi membuka diri sebagai "Wadah Aspirasi Milenial".5 Hal ini terbukti efektif dalam Pemilu Legislatif 2024, di mana PPP berhasil meningkatkan perolehan kursi DPRD secara signifikan.
"Bang Fadhil bukan hanya memberi kami kursi di parlemen, tapi memberi kami harga diri. Sekarang, PPP dihitung di setiap meja perundingan koalisi," ujar Ade.
Untuk memahami mengapa Fadhil Arief begitu dominan pada Muswil 2025, kita harus membedah kinerjanya pada "ujian nasional" sebelumnya, yaitu Pilkada Serentak 2024. Ini adalah momen pembuktian di mana Fadhil bertransformasi dari sekadar Bupati Batanghari menjadi Kingmaker tingkat provinsi.
Prestasi paling mencolok Fadhil adalah di kandangnya sendiri, Kabupaten Batanghari. Sebagai petahana, Fadhil Arief bersama pasangannya Bakhtiar menciptakan situasi politik yang langka, Lawan Kotak Kosong.
Situasi ini terjadi karena partai-partai politik lain melihat elektabilitas Fadhil yang terlalu tinggi, sehingga memilih untuk merapat ke dalam koalisi gemuk daripada mengajukan calon yang pasti kalah. Pada hari pencoblosan, rakyat Batanghari memberikan mandat mutlak.
Hasil Rekapitulasi Pilkada Batanghari 2024
| Pasangan Calon | Partai Pengusung | Perolehan Suara | Persentase |
| M. Fadhil Arief - Bakhtiar | PPP, NasDem, PAN, PKB, PKS, Golkar, PDIP, Demokrat, Gerindra | 114.674 | 77,83% |
| Kotak Kosong | - | 32.667 | 22,17% |
| Total | 100% |
Kemenangan hampir 78% ini memberikan Fadhil legitimasi moral yang sangat besar. Ia tidak menang tipis. Ia menang mutlak. Ini membuktikan bahwa program-programnya selama periode pertama (2021-2024)—seperti perbaikan jalan, reformasi pelayanan publik, dan pembangunan wajah kota Muara Bulian—benar-benar dirasakan rakyat. Modal ini sangat mahal harganya untuk dikonversi ke level Pilgub.
Jika Batanghari adalah kandang, maka Kabupaten Sarolangun adalah medan tempur sesungguhnya. Di sini, Fadhil mempertaruhkan reputasinya untuk memenangkan pasangan Hurmin - Gerry Trisatwika. Hurmin adalah kader PPP, sementara Gerry adalah representasi koalisi muda dan anak dari tokoh politik senior.
Fadhil turun langsung sebagai juru kampanye. Ia pasang badan menghadapi isu-isu negatif yang menyerang Hurmin-Gerry. Ia menggunakan pengaruhnya untuk menggalang dukungan lintas sektoral. Hasilnya manis. Berdasarkan penetapan KPU Sarolangun, pasangan Hurmin-Gerry berhasil memenangkan Pilkada mengalahkan pasangan Hillalatil Badri dan Tontawi Jauhari.
Peta Kemenangan PPP & Koalisi di Pilkada Jambi 2024
| Daerah | Kandidat Usungan PPP | Peran Fadhil/PPP | Hasil Akhir | Keterangan |
| Batanghari | Fadhil Arief - Bakhtiar | Kandidat Utama | Menang (77,83%) | Petahana tak tertandingi |
| Sarolangun | Hurmin - Gerry Trisatwika | Pengusung Utama/Mentor | Menang (47,78%) | Menguasai basis wilayah Barat-Tengah |
Selain eksekutif, Fadhil juga sukses di legislatif. Kenaikan kursi PPP di DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah bahan bakar utama mesin politiknya. Dengan jumlah kursi yang signifikan, PPP memiliki bargaining power untuk mengajukan calon Gubernur sendiri pada 2029 tanpa harus terlalu bergantung pada belas kasihan partai besar lainnya.
Peluang Fadhil Arief di 2029
Pertanyaan terbesar publik pasca Muswil 2025 adalah Apakah Fadhil Arief akan maju sebagai Calon Gubernur Jambi pada 2029?
Analisis mendalam terhadap data yang ada menunjukkan bahwa jalan menuju Jambi-1 sangat terbuka lebar bagi Fadhil. Faktor konstitusional menjadi keuntungan terbesar Fadhil. Gubernur petahana saat ini, Al Haris, baru saja memenangkan Pilgub 2024 berpasangan dengan Abdullah Sani dengan perolehan suara 61,01%.
Karena Al Haris akan menjabat untuk periode keduanya (2025-2030), maka sesuai undang-undang, ia tidak dapat mencalonkan diri kembali pada Pilgub 2029. Ini menciptakan kekosongan kekuasaan (power vacuum). Pilgub 2029 akan menjadi pertarungan "Bebas Petahana".
Situasi tanpa petahana adalah peluang emas bagi "Raja-Raja Kecil" (Bupati/Walikota berprestasi) untuk naik kelas. Fadhil Arief, dengan portofolio dua periode di Batanghari dan status sebagai Ketua Partai Provinsi, berada di posisi pole position untuk mengisi kekosongan itu.
Jambi secara geopolitik terbagi menjadi tiga zona, Barat, Tengah, dan Timur.
- Zona Tengah (Basis Fadhil): Batanghari dan Muaro Jambi. Fadhil adalah penguasa mutlak Batanghari.
- Zona Barat (Basis Aliansi): Sarolangun, Merangin, Bungo, Tebo, Kerinci. Dengan kemenangan Hurmin di Sarolangun, Fadhil memiliki akses birokrasi dan politik yang kuat di zona ini.
- Zona Timur (Tantangan): Tanjab Barat, Tanjab Timur, Kota Jambi. Ini adalah wilayah yang perlu digarap lebih serius. Meskipun PPP mendukung Anwar Sadat di Tanjab Barat, namun pengaruh Romi Hariyanto (mantan Bupati Tanjabtim dan Cagub 2024) masih kuat di sini.
Strategi Fadhil menuju 2029 kemungkinan besar adalah memperkuat cengkeraman di wilayah Tengah dan Barat, sambil mencari figur Wakil Gubernur dari wilayah Timur atau Kota Jambi untuk melengkapi puzzle elektoral.
Masyarakat Jambi saat ini cenderung menyukai pemimpin yang memiliki rekam jejak pembangunan fisik yang jelas. Gaya kepemimpinan Al Haris yang fokus pada "Jambi Mantap" telah menetapkan standar. Fadhil Arief, dengan keberhasilannya mengubah wajah Batanghari dalam waktu singkat, memiliki narasi yang kompatibel untuk melanjutkan legasi tersebut.
Pernyataannya tentang "Perencanaan yang matang" menunjukkan bahwa ia memposisikan diri sebagai teknokrat yang mengerti detail eksekusi anggaran, bukan sekadar politisi yang pandai berorasi. Diferensiasi ini penting untuk menarik pemilih rasional dan kelas menengah di Kota Jambi.
Meski peluangnya besar, jalan Fadhil tidak tanpa hambatan. Meskipun kalah di 2024, Romi Hariyanto meraih 38,99% suara (hampir 700 ribu suara). Basis massanya di wilayah Timur masih fanatik. Romi diprediksi akan kembali bertarung di 2029.
Selalu ada potensi munculnya tokoh kuat dari wilayah Kerinci atau Bungo yang bisa memecah suara basis Fadhil di wilayah hulu.
Ke mana arah dukungan Al Haris di penghujung masa jabatannya nanti? Apakah ia akan mendukung Fadhil sebagai suksesor, ataukah memunculkan figur baru?
Yang jelas, terpilihnya kembali M Fadhil Arief sebagai Ketua DPW PPP Jambi pada 28 Desember 2025 adalah peristiwa politik yang mengubah peta jalan menuju 2029. Ia bukan lagi sekadar bupati daerah, melainkan pemimpin koalisi regional yang efektif.
Muswil PPP kali ini adalah "Kick-off" tak resmi menuju Pilgub 2029. Fadhil Arief telah meletakkan batu pertamanya, dan kini tinggal menunggu waktu bagaimana ia menyusun bangunan koalisinya menuju kursi Jambi-1.
Wawancara mendalam dengan beberapa Ketua DPC PPP yang hadir di Merangin mengungkapkan alasan pragmatis di balik aklamasi ini.
"Kami realistis. Di tangan Bang Fadhil, PPP punya marwah. Dulu kami susah cari Caleg (Calon Legislatif), sekarang orang berebut mau masuk PPP," ujar Kalamudin Haviz.
Pernyataan ini valid. Fenomena "Fadhil Effect" membuat PPP menjadi partai seksi bagi tokoh-tokoh lokal. Kemampuan Fadhil untuk membiayai operasional partai dan memberikan dukungan logistik yang riil saat Pilkada dan Pileg menjadi faktor kunci. Dalam politik praktis, figur ketua yang kuat secara finansial dan jaringan adalah magnet utama.
Selain itu, Fadhil juga dinilai "mengayomi". Komentarnya yang selalu menekankan "Politik Santun" dan "Jauhi Adu Domba" bukan hanya slogan. Di lapangan, Fadhil dikenal jarang menyerang lawan secara personal. Ia lebih memilih strategi "merangkul".
Contoh paling nyata adalah bagaimana ia merangkul partai-partai besar (Golkar, PDIP, Gerindra) untuk mendukungnya di Batanghari hingga terjadi koalisi raksasa melawan kotak kosong. Kemampuan diplomasi tingkat tinggi inilah yang membuat kader percaya ia mampu membawa PPP ke level Gubernur.
Ketua Umum PPP Mardiono yang hadir langsung dalam pembukaan Muswil menyampaikan apresiasi khusus. Menurutnya, DPP menargetkan Jambi sebagai salah satu dari 5 provinsi prioritas lumbung suara PPP nasional pada 2029.
"Jambi di bawah Fadhil Arief adalah model ideal bagaimana sinergi antara kepala daerah dan struktur partai bekerja. Kami di pusat tidak ragu memberikan rekomendasi penuh untuk langkah politik beliau selanjutnya," ujarnya.
Pernyataan ini secara implisit adalah "lampu hijau" atau tiket awal bagi Fadhil untuk menatap Pilgub 2029.
Dukungan pusat ini krusial. Dalam mekanisme partai di Indonesia, rekomendasi untuk Pilkada Gubernur (SK B.1-KWK) dikeluarkan oleh DPP. Dengan hubungan baik antara Fadhil dan Mardiono (yang baru saja disahkan Kemenkumham sebagai Ketum definitif hingga 2030), Fadhil hampir dipastikan tidak akan mengalami kesulitan mendapatkan "perahu" PPP.
Salah satu momen yang paling diingat kader dan menjadi viral di media sosial lokal adalah saat Fadhil berpidato di Sarolangun untuk membela Hurmin-Gerry.
"Mari sama-sama kita berjuang... Saya berpesan jangan didengar lagi adu domba, dihasut di Sarolangun," tegasnya.
Gaya komunikasi "Pasang Badan" ini menciptakan loyalitas fanatik. Fadhil tidak bermain aman di belakang layar. Ia berani tampil di garis depan mengambil risiko bagi anak buahnya. Ini adalah tipe kepemimpinan strongman yang disukai dalam budaya politik Melayu Jambi. Karakter ini sangat kontras dengan beberapa politisi lain yang cenderung "cuci tangan" jika calon usungannya sedang diterpa masalah.
Perbandingan Kemenangan Petahana di Jambi 2024
Bagaimana performa Fadhil dibandingkan petahana lain di Jambi pada Pilkada 2024?
| Nama Petahana | Daerah | Status | Lawan | Perolehan Suara (%) | Analisis Dominasi |
| M. Fadhil Arief | Batanghari | Menang | Kotak Kosong | 77,83% | Sangat Dominan (Absolut) |
| Al Haris | Provinsi Jambi | Menang | Romi Hariyanto | 61,01% | Dominan (Kuat) |
| Anwar Sadat | Tanjab Barat | Menang | Hairan / Cici | 55,92% | Kompetitif |
| Agus Rubiyanto | Tebo | Menang (Baru/Open) | Aspan | 61,18% | Kuat |
Dari data di atas, Fadhil Arief memiliki tingkat kemenangan (winning margin) tertinggi di antara kepala daerah lain di Jambi, bahkan lebih tinggi dari Gubernur Terpilih Al Haris. Meskipun lingkupnya kabupaten, angka 77,83% melawan kotak kosong adalah anomali statistik yang menunjukkan hegemoni politik yang nyaris sempurna.
Ini menjadi modal narasi bahwa "Rakyat Batanghari 100% Puas", yang akan sangat efektif dijual ke pemilih provinsi.
Kunci kemenangan Fadhil di 2029 diprediksi akan bergantung pada kemampuannya menggaet wakil dari wilayah Kerinci/Sungai Penuh untuk mengamankan suara hulu, serta merebut hati swing voters di Kota Jambi dengan narasi "Bapak Pembangunan" yang sukses ia terapkan di Batanghari.
Satu hal yang pasti, Muswil kali ini telah mengirimkan sinyal kuat ke seluruh penjuru Jambi. Bahwa Fadhil Arief bukan lagi sekadar Bupati, ia adalah kandidat terkuat Gubernur Jambi masa depan.(*)
Add new comment