dokumen berisi video skandal elite politik Indonesia dikabarkan telah diamankan di Rusia oleh Connie Rahakundini Bakrie, seorang akademisi dan pengamat militer. Informasi ini diungkapkan oleh Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, pada Minggu, 29 Desember 2024.
Dokumen tersebut, menurut Guntur, merupakan titipan dari Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. "Bukti sejumlah video milik Hasto yang berisi skandal elite politik di Indonesia kini telah diamankan Connie di Rusia," ujar Guntur.
Rencana publikasi video-video ini disebut sebagai respons atas dugaan kriminalisasi terhadap Yasonna Laoly, mantan Menteri Hukum dan HAM, yang belakangan menghadapi berbagai tuduhan tanpa kejelasan. "Sekjen mau merilis video-video itu sebagai bentuk solidaritas atas pencekalan terhadap Bapak Yasonna Laoly," tambahnya.
Siapa Connie Rahakundini Bakrie?
Nama Connie Bakrie bukan asing di dunia akademik dan militer. Ia dikenal sebagai penulis, pengamat strategis, dan tokoh yang aktif menyuarakan isu-isu geopolitik. Connie lahir di Bandung pada 3 November 1964 dari pasangan Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata, seorang penulis dan fotografer, serta Bakri Arbie, ahli nuklir Indonesia.
Karier Connie meliputi berbagai peran, termasuk menjadi anggota Dewan Pakar DPP Partai NasDem sebelum memutuskan mengundurkan diri. Ia juga menulis buku "Aku adalah Peluru: Mahabbah Connie Rahakundini Bakrie dalam Jejak Peradaban Maritim", yang mengulas strategi dan sejarah pertahanan Indonesia. Connie menikah dengan Letnan Jenderal TNI Purn Djaja Suparman, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Meskipun detail isi video skandal tersebut belum diungkapkan, kehadirannya menimbulkan spekulasi besar di kalangan politik dan publik. Langkah Hasto Kristiyanto dan PDIP untuk mengamankan dokumen tersebut di Rusia menambah lapisan intrik pada kasus ini. Mengingat Connie Bakrie dikenal sebagai figur strategis dengan latar belakang militer dan politik yang kuat, kepercayaan Hasto kepadanya dianggap sebagai langkah yang cermat.
Rencana PDIP merilis video ini tidak hanya menjadi isu hukum tetapi juga strategi politik. Jika dirilis, dokumen tersebut berpotensi mengguncang lanskap politik Indonesia dan membuka tabir skandal yang melibatkan elite negeri ini.(*)
Add new comment