Polemik carut marutnya RS Pratama Rantau Rasau Kabupaten Tanjab Timur terus mengemuka. Rupanya, proyek yang sama juga dibangun di Kabupaten Kerinci. Namanya juga sama, yakni RS Pratama Kerinci.
Penelusuran tim Jambi Link/Jambi Satu, RS Pratama merupakan program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang dimulai sejak tahun 2022 dan 2023. Pada tahun 2023, Kementerian Kemenkes membangun 15 Rumah Sakit Pratama (RS Pratama) di luar pulau Jawa. Dua di antaranya dibangun di Provinsi Jambi.
Dua daerah yang memperoleh kucuran proyek rumah sakit ini, yaitu Kerinci dan Tanjab Timur. Pembiayaan proyek ini berasal dari dana DAK, yang dititipkan ke APBD masing-masing kabupaten. Proyek ini berada di Dinas Kesehatan di Kabupaten Kerinci dan Tanjab Timur.
Seperti di RS Rantau Rasau, kasus serupa terjadi pula di RS Pratama Kerinci. Bahkan, kasus di Kerinci, proyek RS Pratama ini sudah bermasalah sejak awal tender. Diawali mundurnya pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) dari posisi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Pejabat itu menjabat PPTK proyek RS Pratama hanya seumur jagung.
Dia mundur dari jabatan PPTK beberapa hari menjelang proyek dikerjakan. Ia mundur tepat ketika kontraktor sedang mengurus administrasi untuk pembayaran termin pertama.
Kami mengecek LPSE Kabupaten Kerinci tahun 2023. Pemenang tender proyek ini adalah PT Bumi Delta Halten, yang beralamat di Danau Sipin. PT Bumi Delta Halten ini menawar senilai Rp 42,543 Miliar dari nilai pagu anggaran Rp 42,997 Miliar.
Menariknya, PT Belimbing Sriwijaya, kontraktor pemenang di proyek RS Pratama Rantau Rasau, juga ikut memasukkan penawaran di Kerinci. PT Belimbing Sriwijaya berada di posisi nomor urut kedua dalam dokumen penawaran tender itu.
Nama kontraktor ternama Abeng Manap, disebut-sebut sebagai pengelola proyek RS Pratama di Kerinci.
"Iya..RS Pratama di Kerinci di kerjakan oleh Abeng,” ujar sumber Jambi Link di internal kontraktor.
Nama Abeng sempat heboh karena dikaitkan dengan proyek RTH Jambi senilai Rp 35 miliar, yang hingga kini masih terus dikritik publik. Pemenang proyek RTH di eks pasar angso duo itu, adalah PT Bumi Delta Halten, kontraktor yang sama memenangkan tender proyek RS Pratama Kerinci.
Proses operasional RS Pratama Kerinci saat ini sedang menunggu proses visitasi dan perizinan.
Kepala Dinas Kesehatan Kerinci, Hermendizal beberapa waktu lalu menyebut Proses izin operasional RS Pratama Tipe D Bukit Kerman Kerinci itu sudah memasuki tahap akhir.
“Kalau RS Bukit Kerman sudah beroperasi maka proposal kita menjadi pertimbangan di Kemenkes RI untuk pembangunan RS di Ujung Ladang, Jadi kita harus fokus satu -satu dulu,” terang Hermendizal, beberapa waktu lalu.(*)
Add new comment