Pemkot Jambi Bangun Pabrik RDF dan Maggot, Target Zero Waste TPA Talang Gulo dalam 5 Tahun

WIB
IST

JAMBI – Pemerintah Kota Jambi akan membangun pabrik pengolahan sampah multifungsi yang mampu menghasilkan Refuse-Derived Fuel (RDF) dalam bentuk briket, maggot sampah, hingga biji plastik daur ulang. Pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi sebelum perayaan HUT Pemkot Jambi pada Mei 2025.

Wali Kota Jambi, Maulana, mengungkapkan bahwa proyek ini menjadi langkah strategis dalam mengatasi permasalahan kronis sampah, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talang Gulo yang selama ini menumpuk tanpa solusi jangka panjang.

"Target kita lima tahun ke depan, sampah yang menggunung di Talang Gulo bisa habis. Zero waste. Dan bukan cuma habis, tapi juga menghasilkan sesuatu yang produktif," ujar Maulana dalam Musrenbang RKPD 2026, Kamis (20/3/2025).

Pabrik ini akan mengolah sampah residu menjadi RDF briket, yakni bahan bakar alternatif yang bisa menggantikan minyak tanah, bensin, dan kayu bakar. Selain itu, sampah organik akan dimanfaatkan untuk budidaya maggot, sedangkan sampah plastik akan diolah menjadi biji plastik daur ulang.

Sejumlah perusahaan pengolah sampah disebut telah melakukan presentasi di hadapan Pemkot, menawarkan kapasitas pengolahan hingga 1.000 ton per hari. Saat ini, volume sampah harian di Kota Jambi mencapai sekitar 430 ton.

"Kita seleksi yang terbaik, yang mampu memenuhi kebutuhan pengolahan secara efektif dan efisien," kata Maulana.

Tak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, proyek ini juga menjanjikan dampak ekonomi. Bila pabrik RDF briket beroperasi maksimal, Pemkot Jambi memproyeksikan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 14 miliar per tahun.

Sebagai bagian dari penataan ulang TPA Talang Gulo seluas 25 hektare, Pemkot berencana menyisakan 10 hektare untuk operasional pengelolaan sampah, sedangkan 15 hektare sisanya akan diubah menjadi taman hijau, sirkuit balap permanen, dan fasilitas publik lainnya.

"Sampah yang dulunya jadi masalah, sekarang bisa jadi sumber ekonomi. Tapi tetap, ini tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif masyarakat," tegas Wali Kota Maulana.

Maulana menambahkan, pembangunan pabrik ini tetap akan dibarengi pendekatan partisipatif berbasis komunitas. Program Kampung Bahagia, yang telah digerakkan Pemkot sebelumnya, akan menjadi fondasi edukasi masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah.

Langkah ambisius ini menjadikan Jambi sebagai salah satu kota yang serius mengarah ke sistem pengelolaan sampah modern, mandiri, dan berorientasi ekonomi hijau.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network