KPK menangkap Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel dalam OTT 20 Agustus 2025. Mantan loyalis Jokowi yang menyebrang ke kubu Prabowo ini jadi pejabat pertama kabinet Prabowo-Gibran yang dijaring KPK.
***
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer pada Rabu malam, 20 Agustus 2025. Penangkapan politisi yang akrab disapa Noel itu telah dikonfirmasi oleh Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto.
“Benar,” kata Fitroh singkat, seraya mengisyaratkan bahwa OTT tersebut terkait dugaan kasus pemerasan.
Operasi senyap KPK ini turut mengamankan belasan orang lain, dan sesuai prosedur, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum Noel beserta pihak terkait.
Penangkapan Immanuel Ebenezer mengejutkan publik karena posisinya sebagai pejabat strategis di Kementerian Ketenagakerjaan dan dikenal luas sebagai mantan relawan Jokowi yang kini menjabat di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Bahkan, Noel tercatat sebagai anggota Kabinet Prabowo pertama yang ditangkap KPK sejak kabinet terbentuk akhir 2024. Hingga berita ini diturunkan, KPK belum merinci lebih lanjut kasus yang menjerat Noel, namun kabar ini segera memicu sorotan tajam terhadap rekam jejak dan kontroversi sosok tersebut.
Profil Immanuel Ebenezer
Immanuel Ebenezer Gerungan lahir di Riau pada 22 Juli 1975. Ia adalah lulusan Sarjana Ilmu Sosial Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) pada tahun 2004. Karier politik Noel dimulai dari aktivitasnya sebagai aktivis dan relawan.
Namanya mencuat saat menjadi pendukung militan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, menjabat sebagai Ketua Umum relawan Jokowi Mania (JoMan) yang vokal membela kebijakan Presiden Jokowi. Noel dikenal loyal dan tak segan “pasang badan” untuk Jokowi, sehingga kerap disebut sebagai loyalis Jokowi di lingkaran pendukung pemerintah.
Berkat loyalitas itu, Noel sempat diberi jabatan sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak usaha BUMN Pupuk Indonesia, pada Juni 2021. Namun, jabatannya itu tidak berlangsung lama. Ia dicopot pada Maret 2022. Noel menilai pencopotan tersebut janggal dan menduga dilatarbelakangi dendam pribadi terkait keputusannya menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus terorisme Munarman.
Pada Februari 2022, Noel memang hadir di pengadilan sebagai saksi yang membela Munarman (eks Sekretaris FPI). Bahkan menyatakan di hadapan majelis hakim bahwa tuduhan terorisme terhadap Munarman “salah dan menyesatkan”. Langkah berani ini menuai kontroversi karena Munarman kala itu berseberangan dengan pemerintah. Namun Noel bersikukuh kesaksiannya murni panggilan hati nurani, bukan atas permintaan pihak tertentu.
Memasuki Pemilu 2024, sepak terjang politik Noel kembali menjadi perhatian. Ia mulanya mendukung Ganjar Pranowo dengan membentuk kelompok relawan “Ganjar Mania”. Namun, setelah Gibran Rakabuming Raka (putra Jokowi) resmi maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto, Noel tiba-tiba membubarkan Ganjar Mania dan berbalik mendukung Prabowo-Gibran.
Ia bahkan membentuk wadah relawan baru bernama Prabowo Mania 08 dan secara resmi bergabung dengan Partai Gerindra. Pada Pemilu Legislatif 2024, Noel mencoba peruntungan sebagai calon anggota DPR RI dari Gerindra untuk dapil Kalimantan Utara, meski gagal meraih kursi setelah hanya mengantongi sekitar 29 ribu suara.
Kegagalan di Pileg tak lantas menghentikan langkah politik Noel. Pasca kemenangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming dalam Pilpres 2024, Noel diangkat menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada 21 Oktober 2024.
Ia mendampingi Menteri Ketenagakerjaan Yassierli di Kabinet Merah Putih, nama kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Posisi Wamenaker ini menandai pencapaian tertinggi Noel dalam pemerintahan, meski belum genap setahun menjabat kariernya kini terancam berhenti akibat kasus korupsi yang menjeratnya.
Orang Dekat Presiden Jokowi
Sebelum bergabung dengan kubu Prabowo, Immanuel Ebenezer dikenal luas sebagai sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi. Sebagai Ketua Relawan Jokowi Mania di 2019, Noel berada di garis depan pembela Jokowi. Ia kerap muncul di media membela berbagai kebijakan Jokowi dari serangan lawan politik.
Sikap militan Noel dalam mendukung Jokowi ini diakui banyak pihak. Ia tak ragu berdebat sengit demi membela nama presiden yang didukungnya. Berkat reputasi tersebut, Noel dianggap salah satu loyalis Jokowi. Kedekatannya dengan lingkaran Jokowi turut dibuktikan dengan penunjukan dirinya sebagai komisaris BUMN pada 2021.
Ketika Jokowi merestui langkah politik putranya Gibran berkoalisi dengan Prabowo, Noel pun mengikuti arah politik tersebut. Keputusan Noel untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024 bisa dilihat sebagai upaya menjaga kesinambungan hubungan baik dengan keluarga Jokowi, mengingat Gibran berada di kubu Prabowo. Dengan kata lain, Noel bertransisi dari relawan Jokowi menjadi pejabat di era Prabowo tanpa benar-benar memutus kedekatannya dengan Jokowi. Langkah politiknya ini sempat menuai tanggapan beragam, namun Noel mengklaim hal tersebut demi kepentingan yang lebih besar dan rekonsiliasi nasional.
Kontroversi Selama Menjabat Wamenaker
Sejak dilantik menjadi Wamenaker pada akhir 2024, Immanuel Ebenezer kerap tersorot karena berbagai kontroversi. Berikut beberapa kontroversi menonjol yang menyertainya selama menjabat Wamenaker:
- Janji Palsu kepada Buruh Sritex: Pada 15 November 2024, Noel mengunjungi PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo yang tengah goyah dan berpotensi melakukan PHK massal. Di hadapan ribuan buruh, Wamenaker Noel berjanji akan menyelamatkan 12 ribu karyawan Sritex dari pemutusan hubungan kerja. Ia bahkan dengan lantang berkata, “Saya lebih baik kehilangan jabatan saya daripada melihat saudara-saudara saya harus di-PHK”. Ucapan heroik itu disambut tepuk tangan buruh. Namun belakangan, janji Noel tersebut dikritik sebagai janji kosong karena gelombang PHK di Sritex tak terhindarkan dan upaya konkret Noel dianggap minim. Janjinya yang tidak terealisasi itu pun menjadi sorotan media dan serikat pekerja.
- Pernyataan Kontroversial “Kabur Aja Dulu”: Pada Februari 2025, Noel menanggapi tren tagar #KaburAjaDulu yang viral di media sosial. Tagar ini berisi curahan hati generasi muda soal keinginan mencari hidup lebih baik di luar negeri akibat kondisi dalam negeri yang mengecewakan (misalnya sulitnya lapangan kerja dan beban ekonomi). Alih-alih merespons keresahan tersebut dengan empati, Noel justru memberi pernyataan yang memicu polemik. Ia mempersilakan warga yang ingin pergi meninggalkan Indonesia, bahkan menegaskan “Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu jangan balik lagi”. Ucapan Wamenaker ini langsung menuai kritik tajam karena dinilai tidak pantas diucapkan seorang pejabat negara yang semestinya mendorong generasi muda berkontribusi di dalam negeri. Politikus PDIP Guntur Romli mengecam komentar Noel tersebut, menyebut tanggapan semacam itu hanya memperlihatkan sikap sekelas buzzer dan bukannya solusi atas keresahan rakyat. Noel sempat mengklarifikasi bahwa maksudnya adalah agar yang pergi ke luar negeri mengikuti prosedur resmi dan pemerintah sedang berbenah, namun pernyataan terlanjur kontroversial dan meruntuhkan citranya di mata publik.
- Minta HRD Dipecat gara-gara Job Fair: Kontroversi lain muncul pada pertengahan 2025, saat beredar kabar ada oknum pegawai HRD perusahaan yang menyebut job fair (bursa kerja) hanyalah formalitas belaka dan sekadar memenuhi aturan pemerintah. Mengetahui hal itu, Noel bereaksi keras. Wamenaker Noel murka dan mengecam pernyataan tersebut sebagai sesuatu yang “nggak bertanggung jawab” serta melecehkan semangat para pencari kerja. Ia bahkan meminta HRD itu segera dipecat dari perusahaannya. “Pernyataannya kurang ajar. Saya minta HRD-nya segera dipecat,” ujarnya dengan nada tinggi kepada wartawan. Noel menilai jika benar ada perusahaan yang ikut job fair hanya demi formalitas, itu adalah kebohongan yang mencederai kepercayaan publik terhadap job fair. Ia mengaku siap melakukan investigasi untuk menelusuri kebenaran isu tersebut dan mengingatkan agar tidak ada lagi perusahaan yang mempermainkan program pemerintah untuk pencari kerja. Sikap tegas Noel ini menuai pro-kontra di masyarakat. Sebagian mendukung ketegasannya demi melindungi pencari kerja, namun tak sedikit yang menilai pernyataan Noel terlalu emosional dan kurang bijak diucapkan di ruang publik.
Penangkapan Immanuel Ebenezer oleh KPK kini menambah babak baru dalam rekam jejak kariernya yang penuh warna. Kasus OTT ini memperpanjang daftar sorotan publik terhadap Noel, yang sebelumnya dikenal kerap melontarkan pernyataan kontroversial dan mengumbar janji politik. Apakah langkah hukum KPK ini akan menjadi akhir karier sang mantan loyalis Jokowi di kabinet Presiden Prabowo?
Add new comment