Proyek WIKA di Sungai Penuh Dinilai Asal-asalan, BPK Didesak Turun Tangan Audit

WIB
IST

Jambi - Kegaduhan melanda Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Proyek infrastruktur yang digarap PT Wijaya Karya (WIKA) di wilayah itu kini menuai protes keras dan kemarahan publik.

Pemicunya bukan masalah sepele. Rangkaian proyek yang dibiayai uang negara tersebut dinilai dikerjakan asal-asalan, mulai dari normalisasi sungai yang tak efektif hingga konstruksi irigasi yang rapuh.

Sorotan tajam bermula dari proyek normalisasi Sungai Batang Merao. Alih-alih menekan risiko banjir, kondisi sungai dinilai tak banyak berubah. Sedimentasi masih menumpuk, alur sungai tetap dangkal, dan gundukan tanah kembali muncul di Batang Bungkal hingga hilir menuju Danau Kerinci.

Tak cuma soal sungai, publik makin dibuat geleng kepala dengan temuan di proyek irigasi. Di saluran irigasi Cangking, pembesian dinilai menyalahi kaidah konstruksi. Besi hermes yang seharusnya tulangan utuh, ditemukan terputus pendek hanya sepanjang 50 sentimeter hingga satu meter.

Kondisi lebih parah terlihat di Daerah Irigasi Muara Jaya, Kecamatan Kumun Debai. Dinding beton saluran irigasi tersebut tampak rapuh dan mudah hancur, padahal belum difungsikan secara penuh.

Aktivis Kerinci, Syafri, menegaskan bahwa kemarahan warga adalah respons wajar atas fakta di lapangan. Ia menilai proyek ini tidak transparan dan minim akuntabilitas.

"Kegaduhan ini lahir dari fakta lapangan. Sungai tetap dangkal, irigasi rapuh, papan informasi tidak ada. Ini bukan pembangunan yang menenangkan masyarakat, tapi justru memicu kemarahan. Negara seolah absen dalam mengontrol pelaksanaan proyek," cetus Syafri.

Senada dengan Syafri, tokoh pemuda setempat, Wahyudi, mendesak aparat pengawas tidak tutup mata. Ia mengingatkan bahwa anggaran yang digelontorkan adalah uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.

"Kami tidak menolak pembangunan. Tapi kalau hasilnya justru membahayakan dan tidak transparan, maka kami wajib bersuara. Ini uang negara, bukan milik segelintir pihak," tegas Wahyudi.

Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak PT WIKA maupun Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi terkait tudingan miring tersebut. Sikap diam ini justru memperkeruh suasana dan memunculkan dugaan adanya pembiaran.

Masyarakat kini mendesak Inspektorat dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera turun tangan. Mereka menuntut audit menyeluruh, tidak hanya pada aspek administrasi, tetapi juga uji mutu fisik pekerjaan di lapangan.

Publik juga meminta evaluasi total terhadap peran pengawasan BWSS VI Jambi serta keterlibatan pihak terkait seperti P3A, TGAI, dan Oplah dalam proyek yang kini dianggap sebagai akumulasi kegagalan tersebut.(*)

Sumber : https://kerinci.indonesiasatu.co.id/bikin-gaduh-publik-desak-audit-total-proyek-pt-wika-di-kerinci-dan-kota-sungai-penuh

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network