Merangin - Menjelang akhir tahun anggaran, sejumlah proyek pembangunan trotoar di Kabupaten Merangin, Jambi, justru bikin ketar-ketir. Bukannya hampir rampung, pekerjaan di lapangan malah terlihat mandek.
Penyebab utamanya diduga bukan karena kontraktor tak punya modal, melainkan terjebak oleh spesifikasi teknis yang dinilai tak masuk akal: wajib menggunakan beton ready mix mutu K250.
Informasi yang dihimpun, spesifikasi tinggi ini awalnya ditetapkan demi mengejar serapan anggaran dan memangkas waktu kerja. Namun, strategi itu kini menjadi bumerang. Pasalnya, hanya ada satu vendor ready mix di Merangin, yakni milik H. Andi, yang saat ini kewalahan melayani pesanan.
Para kontraktor kini berada di ujung tanduk. Waktu kontrak tinggal menghitung hari, namun bahan baku utama tak kunjung datang.
"Kami bukan antre, kami memang belum bisa dilayani. Mereka (vendor) masih sibuk menyelesaikan proyek mereka sendiri. Sudah masuk Desember, kami tak bisa mulai pekerjaan," keluh salah satu kontraktor pelaksana trotoar.
Senada, kontraktor lain menyayangkan kaku-nya aturan spesifikasi tersebut. Padahal, jika spek diturunkan menjadi K170 atau K100, pengerjaan bisa dikebut menggunakan molen manual.
"Spek tinggi ini bukan mempercepat, malah memperlambat. Kami terhenti karena tak ada bahan. Granit sudah menumpuk, papan mal terpasang, tapi beton dasarnya belum ada," ungkapnya kesal.
Pantauan di lapangan, situasi seragam terlihat di hampir semua lokasi proyek penunjukan langsung (PL). Material granit sudah standby, namun tidak bisa dipasang karena lantai kerja belum dicor.
Satu-satunya titik yang terlihat ada aktivitas hanya proyek trotoar di depan Kantor Bupati Lama. Di lokasi ini, sebagian beton sudah dicor dan granit mulai dipasang, meski belum merata di semua segmen.
Ketergantungan pada vendor tunggal membuat proyek terkunci. Kontraktor menyebut harga satuan kontrak sudah disesuaikan dengan standar vendor lokal tersebut. Jika mereka memaksa membeli dari luar daerah seperti Jambi, harganya tidak masuk hitungan.
Praktisi teknik sipil pun angkat bicara. Menurutnya, penggunaan mutu beton K250 untuk trotoar pejalan kaki adalah hal yang berlebihan. "K175 atau K200 itu sudah sangat memadai. Kalau tanpa kajian kuat, K250 itu pemborosan," tegas sumber tersebut.
Sementara itu, pihak Dinas PUPR Merangin belum memberikan keterangan jelas. Kabid Cipta Karya PUPR Merangin, Prasetio Nugroho alias Oo, sempat merespons singkat via WhatsApp namun kemudian menghilang.
"Maaf Bang, saya lagi ada tugas. Besok saja kita ketemu, nanti dikabari," tulisnya. Namun hingga berita ini diturunkan, ia tak bisa dihubungi kembali.
Berikut daftar paket proyek trotoar di Merangin yang kini menjadi sorotan:
- Trotoar Jl. A. Rahman Syukur - Rp 300,48 juta (CV Zikri Kaya Konstruksi)
- Trotoar Jl. Samsudin Uban - Rp 398,88 juta (CV Al-Fath Jaya Nusantara)
- Trotoar Jl. Jend. Sudirman–Diponegoro - Rp 399,05 juta (CV Dua Bersaudara)
- Peningkatan Trotoar Jl. Jend. Sudirman - Rp 399,49 juta (CV Zikri Jaya Konstruksi)
- Peningkatan Trotoar Depan Kantor Bupati Lama - Rp 647,98 juta (CV Bukit Abadi Sejahtera)
Dengan sisa waktu yang makin mepet, kekhawatiran proyek dikerjakan asal-asalan demi 'kejar tayang' kini makin nyata.(*)
Sumber : https://jambidaily.com/2025/12/04/tinggal-menghitung-hari-proyek-trotoar-merangin-terperosok-spek-k250-jadi-biang-utama-mandeknya-pekerjaan/
Add new comment