Subdit Indagsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi berhasil mengungkap kasus tindak pidana di bidang perlindungan konsumen berupa pemalsuan kemasan beras subsidi SPHP. Polisi menangkap seorang tersangka berinisial RS (34),warga Kota Jambi, yang kedapatan memindahkan isi beras SPHP ke dalam karung polos tanpa label untuk dijual kembali sebagai beras non-subsidi.
Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat pada Sabtu (23/8/2025) terkait adanya peredaran beras SPHP yang dikemas ulang tanpa label di wilayah Mayang, Kota Jambi. Tim Subdit I Ditreskrimsus kemudian melakukan pengecekan ke salah satu toko, CV Gembira Maju Bersama, dan menemukan pendistribusian beras dengan kemasan polos berjumlah 174 karung atau setara 1,4 ton.
“Setelah ditelusuri, beras itu ternyata berasal dari rumah tersangka di Perumahan Bumi Citra Lestari, Paal Merah, Kota Jambi. Dari lokasi, kami mengamankan ratusan karung beras SPHP, alat jahit karung, hingga mobil pick-up untuk distribusi,” kata Dirreskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Taufik Nurmandia, Senin (25/8/2025).
Barang bukti yang diamankan di antaranya 221 karung beras SPHP, 174 karung beras polos ukuran 5–20 kg, timbangan, ratusan karung kosong, mesin jahit karung, hingga satu unit mobil pick-up Daihatsu Grandmax.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda Rp2 miliar.
“Kami menegaskan akan menindak tegas praktik yang merugikan masyarakat, apalagi terkait bahan pokok bersubsidi. Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi, penyitaan barang bukti, serta berkoordinasi dengan jaksa penuntut umum,” tambah Kombes Taufik.
Kasus ini kini terus dikembangkan Ditreskrimsus Polda Jambi untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan atau pihak lain yang terlibat. (*)
Add new comment